Analisis Emisi Gas Rumah Kaca Produk Keripik Tempe dengan Metode LCA (Life Cycle Assessment) di UMKM Barakah Serambi
Usaha pengolahan kedelai menjadi keripik tempe memerlukan sumber daya dan
energi dalam melakukan proses produksi. Kegiatan produksi keripik tempe
berpotensi merusak lingkungan. Potensi dampak lingkungan yang dihasilkan
berupa emisi gas rumah kaca (GRK) yang dapat menyebabkan pemanasan global.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi input dan output, menganalisis
potensi emisi GRK serta hotspot emisi GRK. Metode life cycle assessment (LCA)
dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi dampak gas rumah kaca dari
proses produksi keripik tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input produksi
keripik tempe di UMKM Barakah Serambi terdiri dari kedelai, air, ragi, tepung
beras, minyak goreng dan bumbu. Output yang dihasilkan adalah keripik tempe,
limbah cair, limbah padat dan emisi gas CO2, CH4 dan N2O. Emisi GRK yang
dihasilkan sebesar 286,91 kg CO2-eq per produksi, bersumber dari penggunaan
pertamax, listrik, kayu bakar, LPG, limbah cair dan limbah padat. Hotspot emisi
GRK dihasilkan dari proses perebusan kedelai yaitu sebesar 227,88 kg CO2-eq.
Terdapat empat alternatif perbaikan yang dapat diterapkan untuk mengurangi emisi
GRK yaitu penggunaan SWH untuk proses perebusan kedelai, konversi kompor
LPG ke kompor induksi, pengolahan limbah serpihan tempe menjadi keripik tempe
dan recycle limbah cair tempe menjadi POC.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2402050005
Keyword
Gas rumah kaca (GRK), Hotspot, Keripik tempe, Life