ANALISIS GAS RUMAH KACA (GRK) PADA INDUSTRI TEMPE DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (Studi Kasus: Industri Tempe Supri, Bandar Lampung, Provinsi Lampung)
Industri tempe berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dapat
mengakibatkan pemanasan global. Emisi GRK yang ditimbulkan berasal dari
penggunaan sumber daya serta energi yaitu bensin, listrik, LPG dan produk
samping proses produksi berupa limbah padat dan limbah cair. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis potensi emisi GRK di industri Supri Tempe dengan
batasan sistem gate to gate menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA).
Hasil penelitian di industri Supri Tempe menunjukkan input yang digunakan
terdiri dari kacang kedelai, air dan ragi dengan sumber energi yang digunakan
berupa bensin, listrik dan LPG. Output yang dihasilkan berupa produk tempe
sebesar 220,63 kg, limbah padat dan limbah cair serta emisi gas CO2, CH4, N2O.
GRK yang ditimbulkan adalah 444,2434 kg CO2-eq untuk satu kali produksi yang
bersumber dari penggunaan listrik, bensin, LPG, limbah padat dan limbah cair.
Emisi GRK tertinggi ditimbulkan dari proses pencucian dan penirisan yaitu
sebesar 265,4647 kg CO2-eq yang bersumber dari limbah cair dan listrik.
Alternatif rekomendasi perbaikan yang dipilih untuk diterapkan di industri Supri
Tempe diantaranya memanfaatkan limbah cair sebagai biogas, pemanfaatan
limbah padat kulit ari sebagai kompos, pemanfaatan limbah padat kulit ari sebagai
pakan ternak dan mengkonversi kompor LPG menjadi kompor induksi.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2402020025
Keyword
Industri Tempe, Gas Rumah Kaca (GRK), Life Cycle A