(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pembuatan Biopelet Ampas Kopi dengan Penambahan Kulit Kacang Tanah sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan


Kebutuhan akan bahan bakar yang minim emisi, risiko bahaya, hingga keberlanjutannya mendorong inisiasi dalam membuat bahan bakar alternatif terbarukan. Pembuatan biopelet dari biomassa menjadi salah satu bahan bakar alternatif terbarukan dalam mengatasi krisis energi yang semakin meningkat. Biopelet merupakan jenis bahan bakar yang sifatnya lebih padat, berasal dari limbah biomassa seperti ampas kopi dan kulit kacang tanah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh perbandingan komposisi bahan ampas kopi dengan penambahan kulit kacang tanah dan persentase perekat tepung tapioka dalam pembuatan biopelet ampas kopi sebagai bahan bakar alternatif terbarukan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu faktor perbandingan komposisi AKK dengan KKT dan faktor persentase perekat. Faktor perbandingan komposisi AKK dengan KKT terdiri dari 5 taraf yaitu K1 (50:50); K2 (70:30); K3 (90:10); K4 (100:0); dan K5 (0:100). Faktor persentase perekat terdiri dari 2 taraf yaitu A1 (5%) dan A2 (10%). Parameter yang diuji meliputi nilai kadar air, kadar abu, kerapatan, kadar zat menguap, kadar karbon terikat dan nilai kalor. Data hasil yang diperoleh diuji lanjut dengan uji DMRT untuk melihat signifikansi setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan komposisi bahan dan konsentrasi perekat berpengaruh terhadap kualitas biopelet. Perlakuan terbaik dipilih dengan mempertimbangkan enam pengujian parameter biopelet sesuai SNI diperoleh komposisi bahan terbaik yaitu K3 (90:10) dan komposisi perekat terbaik yaitu A1 (5%), dihasilkan biopelet dengan kadar air 2,59%; kadar abu 2,16%; kerapatan 2,02 gr/cm3; kadar zat menguap 69,86%; kadar karbon terikat 27,72

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2402010038

Keyword
Kata kunci: biopelet, ampas kopi, kulit kacang tan