(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PRARANCANGAN PABRIK METHANOL DARI SYNGAS DENGAN KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN


Permintaan metanol dalam negeri terus meningkat, tercatat pada tahun 2021-2022 Indonesia mengimpor metanol sebanyak 900.000 ton/tahun, yang merupakan impor tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Hal ini membuktikan bahwa methanol sangat dibutuhkan terutama dalam dunia industri. Metanol banyak digunakan secara global untuk industri termasuk industri Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE), polivinil, formaldehida, asam asetat, poiester dan Dimetil Eter (DME). Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan methanol dengan proses Low Lurgi Pressure adalah syngas. Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun dan bekerja terus menerus selama 24 hour/hari dengan kapasitas pabrik 400.000 ton/tahunnya. Pabrik ini akan didirikan di kawasan Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Desain peralatan utama pabrik ini adalah distilasi methanol yang berfungsi untuk memisahkan methanol dan air. Menara distilasi dioperasikan pada tekanan 1 atm dan temperature 174,89ÂșC. Unit utilitas ditujukan untuk membantu proses utama seperti menyediakan kebutuhan steam, air pendingin, bahan bakar, air proses, dan listrik. Hasil analisis ekonomi pada pabrik metanol yaitu Percent Profit on Sales (POS) 11,54%, Return of Investment (ROI) 19,01%, Break Event Point (BEP) 50,23%, Rate of Return (IRR) 12,96%, dan Shut Down Point (SDP) 24,26%. Kata kunci: Metanol, Syngas, Kelayakan ekonomi, Fixed bed multitube, Lurgi

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401310039

Keyword
Metanol, Syngas, Kelayakan ekonomi, Fixed bed mult