(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

EVALUASI REL DAN BANTALAN BERDASARKAN BEBAN ANGKUT LINTAS DAN KINERJA OPERASI KERETA API (STUDI KASUS: JALAN REL TANJUNG KARANG – REJOSARI)


Hubungan antara kondisi jalan rel dan kinerja operasi dalam sistem transportasi kereta api sangat erat kaitannya, kondisi ini memainkan peran kunci dalam menentukan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan perjalanan. Kondisi jalan rel yang optimal menjadi dasar untuk mencapai kinerja operasi yang baik. Pertumbuhan penumpang yang tinggi memiliki dampak langsung pada peningkatan beban operasional pada jalan rel, kondisi ini tentu membutuhkan ketahanan struktur terhadap beban yang terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan besar beban angkut lintas tahunan dan bagaimana kondisi kemampuan layanan rel dan bantalan akibat beban lintas serta pengaruhnya terhadap kinerja operasional khususnya pada realisasi penjadwalan perjalanan kereta api. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif deskriptif dimana data yang diperoleh diproses untuk menilai kondisi subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jalan rel Tanjung Karang-Rejosari termasuk dalam kategori kelas jalan rel I, kondisi rel terpasang masih belum memenuhi standar karena tegangan dasar rel lebih besar dari tegangan dasar yang diizinkan untuk itu perlu dilakukan peningkatan rel dari R.54 menjadi R.60, untuk kondisi bantalan terpasang saat ini sudah baik untuk melayani beban lintas tahunan yang terjadi. Realisasi operasional penjadwalan perjalanan kereta api baik pada waktu kedatangan dan waktu keberangkatan sudah terprogram dengan baik berdasarkan batas maksimal waktu keterlambatan yang direncanakan. Faktor penyebab keterlambatan kereta api pada DIVRE IV Tanjung Karang secara garis besar banyak berasal dari aspek prasarana dengan persentasi penyebab waktu keterlambatan sebesar 81,49 %. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor terbesar penyebab keterlambatan berasal dari aspek prasarana atau struktur jalan rel. Tingginya nilai keterlambatan yang disebabkan oleh aspek prasarana ini dapat terjadi akibat peningkatan beban lintas tiap tahunnya dan keandalan struktur jalan rel yang menurun.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401310034

Keyword
Kereta Api, Beban lintas, Rel, Bantalan, Kereta Ap Railway, Cross-Haul Load, Track, Ballast, Train, O