(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

DETEKSI OTOMATIS KEJADIAN POST-SUNSET EQUATORIAL SPREAD-F DI ASIA TENGGARA MENGGUNAKAN CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK


Equatorial Plasma Bubble (EPB) merupakan peristiwa yang disebabkan oleh adanya ketidakteraturan plasma pada ionosfer. Gelombang elektromagnetik (EM) yang melalui EPB akan terganggu amplitude dan fasenya. Akibat dari adanya EPB, jaringan komunikasi dan satelit pada lintang 20 geomagnet akan terganggu. Gangguan tersebut teramati oleh ionosonde berupa adanya peleberan jejak pada ionogram yang disebut dengan Equatorial Spread-F (ESF). Saat ini proses modeling dari ionosfer menggunakan model yang kompleks tetapi hasilnya tidak spesifik terkait dengan ESF. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah model CNN sederhana guna memberikan hasil spesifik terkait ESF dan mengidentifikasi kejadian ESF dari data ionogram. Dataset yang digunakan adalah data ionosonde milik National Institute of Information and Communications (NICT) Jepang yang berada di Chumphon (Thailand), Cebu (Filipina), dan Baclieu (Vietnam). Data ionosonde yang digunakan adalah data pada tahun 2009-2015, saat waktu 19:00-21:00 untuk tiap stasiun dengan interval 15 menit pada bulan ekuinoks (Maret, April, September, Oktober). Jumlah data yang digunakan ada 1000 data latih (75

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401250015

Keyword
Convolutional Neural Network (CNN) Equatorial Spread-F (ESF) Ekuinoks Ionosfer Ionogram NICT