Tipologi Kurva Cahaya Fajar Berdasarkkan Data SQM dan Data CItra DI Institut Teknologi Sumatera
Cahaya fajar merupakan cahaya Matahari yang dihamburkan oleh atom si atmosfer
Bumi. Selain berkas cahaya fajar, terdapat komponen berkas cahaya yang berasal
dari debu antar planet disebut zodiacal ligh. Selain itu ada juga kumpulan cahaya
yang berasal dari kumpulan bintang di kawasan Milky Way yang membentang di
langit malam. Komponen cahaya lainnya bisa berasal dari polusi cahaya, polusi
cahaya merupakan sistem pencahayaan yang berlebihan. Polusi cahaya biasa terjadi
akibat dari lampu penerangan luar gedung, lampu penerang jalan, lampu penerang
papan iklan, lampu taman, lampu sorot dan sebagainya. Cahaya fajar dibagi
menjadi tiga yaitu, Fajar Astronomi, Fajar Nautika dan Fajar Sipil. Waktu
munculnya cahaya fajar pada saat subuh sampai saat ini masih sering
dipermasalahkan. Ada yang meyakini lebih awal dari fajar astronomi dan ada yang
meyakini diantara fajar astronomi dan fajar nautika. Selain itu dalam ilmu falak
dikenal istilah fajar kadzib dan fajar sadik. Pengamatan cahaya fajar dengan
instrumen SQM dan all sky camera dilakukan di lokasi OZT-ALTS Institut
Teknologi Sumatera. Dalam penelitian ini data yang didapatkan dari instrumen
SQM dan all sky camera diproses dengan metode moving average, fitting linear,
dan rata-rata. Hasil akhir dari penelitian cahaya fajar di OZT-ALTS Institut
Teknologi Sumatera menghasilkan rata-rata menggunakan metode moving average
dengan SQM ketinggian Matahari yang didapat sebesar -11,65° dan kecerlangan
langit sebesar 18,31 magnitudo persatuan detik busur persegi (MPSAS) dan dengan
instrumen all sky camera rata-rata nilai ketinggian Matahari sebesar -10,3° dan
kecerlangan langit instrumen sebesar -1,95 MPSAS. Hasil akhir menggunakan
metode fitting linear dengan SQM rata-rata nilai ketinggian Matahari sebesar -
18,90° dan kecerlangan langit sebesar 18,32 MPSAS dan dengan all sky camera
hanya data satu malam saja yang dapat diidentifikasi kemunculan fajar sadiknya.
Hasil akhir menggunakan metode rata-rata dengan SQM nilai ketinggian Matahari
sebesar -11,73° dan nilai kecerlangan langit malam instrumen sebesar 17,96
MPSAS dan dengan all sky camera nilai ketinggian Matahari sebesar -11,85° dan
nilai kecerlangan langit malam instrumen sebesar -2,18 MPSAS.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401250011
Keyword
Fajar kadzib, Fajar sadik, Sky quality meter, dan