(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Tegangan Mooring Pada Floating Harbor Tipe Pontoon


Pada tahun 2017 tepatnya dibulan desember di pulau pisang, pesisir barat telah dilakukan perbaikan dermaga dari dermaga terpancang menjadi dermaga apung. Akan tetapi, tidak lama dari itu dermaga tersebut hilang akibat gelombang. Perlu adanya perbaikan. Dalam melakukan perencanaannya banyak hal yang dipertimbangkan salah satunya operabilitas, operabilitas dermaga apung dapat kita ketahui dengan mengetahui RAO (Respon Amplitide Operator). Pada penelitian kali ini penulis memilih dermaga apung jenis concrete pontoon berdasarkan katalog SF marina yaitu tpe pontoon SF.1030. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui RAO dan tegangan mooring, sehingga akan mendapatkan spesifikasi mooring yang cocok digunakan pada dermaga apung yang ada di Pulau Pisang. Setelah pemodelan pada pontoon didapatkan hasil yaitu Jika dilihat untuk nilai RAO di pulau pisang (pada saat 0,47 rad/s), arah gelombang datang dominan berasal dari arah -180°, 0° dan 180°. Gerakan translasi terbesar diperoleh pada gerakan heave sebesar 8,58 m/m. Gerakan rotasi terbesar terjadi pada gerakan yaw sebesar 26,57 deg/m. Maksimum tension pada masing-masing variasi mooring, pada variasi kemiringan 0º sebesar, 51,95 kN, variasi kemiringan 30º sebesar, 68,56 kN, variasi kemiringan 45º sebesar, 80,18 kN, variasi kemiringan 60º sebesar, 80,38 kN.. Spesifikasi mooring yang digunakan pada variasi kemiringan 0º merupakan chain grade U2, berdiameter 14 mm dan minimum breaking load 101,9 kN.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401240007

Keyword
Floating Harbor, RAO, Tension, Mooring