View/Open

Author
Dhea, Lusnita Miliona

Advisor
Dr. apt. Sarmoko, S.Farm., M.Sc.,
apt. Winni Nur Auli, M.S.Farm.,

Koleksi
Farmasi

Publisher

Senyawa yang berasal dari bahan alam telah dikembangkan sebagai alternatif terapi antivirus. Peronema canescens atau dikenal sebagai tumbuhan sungkai, merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi memiliki efek antivirus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi interaksi dan toksisitas senyawa peronemin yang terdapat pada tumbuhan sungkai sebagai inhibitor CD147 pada COVID-19 menggunakan metode in silico. Hasil docking senyawa peronemin dibandingkan dengan obat kontrol positif yang di-docking kan menggunakan HADDOCK 2.4 server. Obat kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah abemaciclib, capmatinip, estradiol benzoate, irinotecan, dan olaparip. Energi ikatannya dianalisis menggunakan PRODIGY webserver. Interaksi residu asam amino yang terlibat pada senyawa peronemin kemudian di analisis dan dibandingkan dengan obat kontrol positif. Kesamaan residu asam amino antara senyawa peronemin dan obat kontrol positif menunjukan kemungkinan mode pengikatan yang serupa pada reseptor CD147. Hasil menunjukan bahwa senyawa peronemin A2 yang berikatan dengan protein 3B5H dan peronemin C1 yang berikatan dengan protein 4U0Q memiliki energi ikatan paling rendah. Namun energi ikatan senyawa peronemin A2 dan C1 tidak lebih rendah dibandingkan Spike Protein 6LZG sebagai ligand alami, tetapi senyawa peronemin A2 memiliki energi ikatan lebih baik dibandingkan capmatinib, estradiol benzoate, dan olaparib, sedangkan senyawa peronemin C1 lebih baik dari capmatinib, estradiol benzoate, irinotecan, dan olaparib. Berdasarkan hasil prediksi toksisitas akuatik, senyawa peronemin C1 tidak toksik dan jika dikombinasikan dengan hasil docking, senyawa peronemin C1 dapat menjadi kandidat yang paling relevan sebagai antivirus SARS-CoV-2.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401220062

Keyword
Sungkai Senyawa Peronemin Reseptor CD147 COVID-19 HADDOCK