(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

OPTIMASI MINYAK BEKATUL DAN KALIUM HIDROKSIDA PADA FORMULA SEDIAAN SABUN CAIR MINYAK BEKATUL MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN


Sabun merupakan produk hasil saponifikasi dari reaksi antara asam lemak dengan basa kuat yang berfungsi untuk membersihkan lemak atau kotoran. Bahan dasar utama dalam pembuatan sabun ialah minyak dan alkali. Penggunaan minyak dan alkali dalam sabun akan menentukan kesempurnaan reaksi saponifikasi. Minyak bekatul merupakan minyak yang diperoleh dari bekatul dengan kandungan antioksidan yang dapat digunakan untuk formulasi topikal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kombinasi minyak bekatul dan kalium hidroksida sebagai bahan utama dalam formula sabun cair, dan evaluasi fisik dari sediaan sabun cair. Penentuan optimasi dilakukan menggunakan metode Simplex Lattice Design dengan respons uji pH dan alkali bebas. Evaluasi fisik yang diujikan yaitu organoleptik, homogenitas, bobot jenis, viskositas, serta tinggi dan kestabilan busa. Hasil penelitian pada F1-F8 menunjukkan rentang nilai pH sabun cair sebesar 9,70- 13,25; sedangkan untuk alkali bebas sebesar 0,02-1,66% (b/v). Berdasarkan statistik, menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak berbeda dengan prediksi. Karakteristik sifat fisik dari sediaan sabun cair yang dihasilkan yaitu berbentuk cair berwarna kuning kecokelatan dengan aroma ocean fresh, rata-rata bobot jenis 1,05 + 0,0003 g/mL, bersifat homogen, rata-rata viskositas 420 + 2 cPs, dan kestabilan busa 88 + 2%. Dari percobaan diperoleh formula optimum minyak bekatul sebesar 15 mL dan KOH sebesar 8 mL yang memenuhi persayaratan karakteristik sabun cair.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401210023

Keyword
KOH minyak bekatul sabun Simplex Lattice Design