(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Optimasi Formula Nanoemulsi Minyak Bekatul dengan Metode Box-Behnken Design serta Uji Aktivitas Sebagai Antiaging Dalam Mengatasi Tanda Penuaan Kulit


Penuaan kulit dipercepat oleh reactive oxygen species yang ditandai dengan kulit menjadi kering dan kurang elastis. Minyak bekatul berpotensi memiliki aktivitas dalam mengatasi tanda penuaan kulit dengan kandungan ץ-orizanol, namun memiliki keterbatasan pada kelarutan yang rendah dan sensasi pemakaiannya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan komposisi minyak bekatul, tween 80, dan PEG-400 menggunakan Box-Behnken Design, serta mengetahui aktivitas untuk mengatasi tanda penuaan kulit. Formulasi nanoemulsi dibuat dengan 15 formula yang berasal dari Box-Behnken Design dengan faktor jumlah minyak bekatul, tween 80 dan PEG-400 serta transmitan sebagai respon menggunakan ultraturax dan ultrasonikasi. Hasil transmitan pada 15 formula berada pada rentang 0,174% - 98,000%. Nanoemulsi optimum terdiri dari 2% minyak bekatul, 29,789% tween 80, dan 6,364% PEG-400 dengan karakteristik organoleptik yang baik; transmitan 96,6% ± 1,277; ukuran partikel 21,133 nm ± 0,375; indeks polidispesitas 0,480 ± 0,000; zeta potensial 0,100 ± 0,000; pH 5,310 ± 0,026, dan memiliki stabilitas yang baik. Kemampuan melembapkan kulit pada 12 sukarelawan menghasilkan pengaruh yang signifikan pada parameter kadar air, kadar minyak, dan elastisitas. Berdasarkan hasil ini menunjukkan bahwa minyak bekatul dalam sediaan nanoemulsi dapat mengatasi tanda penuaan kulit.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401180101

Keyword
nanoemulsi minyak bekatul formulasi kelembapan Box-Behnken Design