Identifikasi Sifat Fisik dan Stratigrafi Tanah Pada Pembangunan Gedung di Sekitar Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur
Tanah sebagai lapisan dasar peletakan suatu struktur bangunan harus mempunyai
sifat dan daya dukung yang baik, karena kekuatan struktur dipengaruhi oleh
kemampuan tanah dasar dalam menahan beban diatasnya. Daaerah penelitian
disusun oleh endapan aluvial pembawa material lunak Tanah lunak kerap kali
menimbulkan masalah keteknikan tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kelayakan tanah yang mencakup jenis, kekuatan, persebaran, dan sifat
dari tanah sekitar pembangunan di Jalan Embong Sawo kecamatan Genteng,
Surabaya, Jawa Timur. Kekuatan dan ketahanan bangunan sangat tergantung pada
stabilitas tanah dasar bangunan sehingga perlu diketahui jenis dan karakteristiknya.
Untuk menentukan jenis tanah, digunakan metode Unified Soil Classification
System (USCS) dan AASHTO Soil Classification System. Sedangkan karakter atau
sifat-sifatnya perlu diketahui melalui uji properties tanah yang mencakup berat
volume, kadar air, specific gravity, analisis saringan, dan Batas-Batas atterberg.
Data yang digunakan diperoleh melalui uji laboratorium sampel tanah terganggu
dan data hasil pembacaan bor log. Dari hasil uji laboratorium tersebut didapat nilai
rata rata specific gravity (Gs) 2.71 gr/cm3.
, batas cair (LL) 51,92 % ,dan batas
plastis (PL) 28,14 %. Nilai batas cair yang lebih besar dari 50 % merupakan salah
satu ciri umum yang dimiliki oleh tanah lempung ekspansif. Nilai Indeks Plastisitas
(PI) sebesar 23,76 %. Tanah lempung diklasifikasikan ke dalam jenis CH dan MH
yaitu lanau - lempung dengan plastisitas tinggi. Menurut AASHTO Soil
Classification System sampel tanah termasuk dalam kelompok A-7-6 yaitu
merupakan tanah berlempung dengan penilaian sedang sampai buruk. Berdasarkan
pemodelan menggunakan data bore log dinyatakan pada kedalaman 0-2 m tersusun
oleh pasir dan lanau dengan material lepas sampai cukup padat, kedalaman 2-13 m
tersusun oleh lempung dan lanau yang bersifat lunak-sangat lunak, kedalaman 13-
22 m tersusun oleh pasir padat, kedalaman 23-28 m tersusun oleh lempung dan
lanau sangat keras, kedalaman 28-30 m tersusun oleh pasir sangat padat, dan pada
kedalaman 30-80 m tersusun oleh lempung dan lanau sangat kaku dan keras.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401180045
Keyword
tanah, lempung, properties, Batas-Batas Atterberg