(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Identifikasi Sifat Fisik dan Stratigrafi Tanah Pada Pembangunan Gedung di Sekitar Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur


Tanah sebagai lapisan dasar peletakan suatu struktur bangunan harus mempunyai sifat dan daya dukung yang baik, karena kekuatan struktur dipengaruhi oleh kemampuan tanah dasar dalam menahan beban diatasnya. Daaerah penelitian disusun oleh endapan aluvial pembawa material lunak Tanah lunak kerap kali menimbulkan masalah keteknikan tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan tanah yang mencakup jenis, kekuatan, persebaran, dan sifat dari tanah sekitar pembangunan di Jalan Embong Sawo kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Kekuatan dan ketahanan bangunan sangat tergantung pada stabilitas tanah dasar bangunan sehingga perlu diketahui jenis dan karakteristiknya. Untuk menentukan jenis tanah, digunakan metode Unified Soil Classification System (USCS) dan AASHTO Soil Classification System. Sedangkan karakter atau sifat-sifatnya perlu diketahui melalui uji properties tanah yang mencakup berat volume, kadar air, specific gravity, analisis saringan, dan Batas-Batas atterberg. Data yang digunakan diperoleh melalui uji laboratorium sampel tanah terganggu dan data hasil pembacaan bor log. Dari hasil uji laboratorium tersebut didapat nilai rata rata specific gravity (Gs) 2.71 gr/cm3. , batas cair (LL) 51,92 % ,dan batas plastis (PL) 28,14 %. Nilai batas cair yang lebih besar dari 50 % merupakan salah satu ciri umum yang dimiliki oleh tanah lempung ekspansif. Nilai Indeks Plastisitas (PI) sebesar 23,76 %. Tanah lempung diklasifikasikan ke dalam jenis CH dan MH yaitu lanau - lempung dengan plastisitas tinggi. Menurut AASHTO Soil Classification System sampel tanah termasuk dalam kelompok A-7-6 yaitu merupakan tanah berlempung dengan penilaian sedang sampai buruk. Berdasarkan pemodelan menggunakan data bore log dinyatakan pada kedalaman 0-2 m tersusun oleh pasir dan lanau dengan material lepas sampai cukup padat, kedalaman 2-13 m tersusun oleh lempung dan lanau yang bersifat lunak-sangat lunak, kedalaman 13- 22 m tersusun oleh pasir padat, kedalaman 23-28 m tersusun oleh lempung dan lanau sangat keras, kedalaman 28-30 m tersusun oleh pasir sangat padat, dan pada kedalaman 30-80 m tersusun oleh lempung dan lanau sangat kaku dan keras.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401180045

Keyword
tanah, lempung, properties, Batas-Batas Atterberg