Analisis Perbandingan Quantity Take Off (QTO) Material Atap Baja Lengkung dengan Menerapkan Konsep Building Information Modeling (BIM) pada Proyek Cinema Lampung City Mall
Dalam perencanaan bangunan konstruksi, proses estimasi QTO dilakukan secara
konvensional oleh para estimator dengan mengandalkan gambar rencana/shop
drawing dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar. Namun, metode
konvensional ini memiliki risiko kesalahan yang cukup besar dalam perhitungan.
Risiko ini disebabkan oleh adanya kesalahan dalam pengukuran ataupun kesalahan
dalam interpretasi estimator dalam menghitung. Dengan banyaknya kelebihan yang
ditawarkan oleh BIM, seperti clash detection dan perhitungan QTO, maka
dibutuhkan penelitian mengenai perbandingan quantity take off (QTO). Penelitian
ini bertujuan untuk melihat perbedaan estimasi yang dihasilkan antara hasil
software BIM dan hasil yang tertera dalam data proyek. Dari hasil penelitian, clash
yang terjadi antarstruktur atap baja yaitu sebanyak 355 clashes dengan persentase
sebesar 14,89%. Clash pada struktur ini memiliki dampak terhadap hasil QTO yang
menyebabkan penurunan atau peningkatan nilai QTO. Selisih QTO untuk profil
baja C 150.65.20.3,2 mm, trekstang D16 mm, dan baja WF 400.200.9.12 mm
adalah masing-masing sebesar 1163,816 kg, 131,657 kg, dan 1832,856 kg. Ketiga
profil baja ini menunjukkan bahwa QTO BIM menghasilkan nilai yang lebih tinggi.
Sedangkan selisih profil ikatan angin D16 mm serta sambungan dan stiffener adalah
masing-masing sebesar 50,436 kg dan 366,903 kg. Kedua profil ini menandakan
bahwa QTO BIM menghasilkan nilai yang lebih rendah.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401180032
Keyword
QTO, clash, BIM, baja