ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PEMANENAN PADI MENGGUNAKAN METODE CARDIOVASCULAR LOAD DI DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI LAMPUNG
Petani merupakan masyarakat yang memiliki peranan penting dalam menjalankan
usaha tani dan bergerak dalam pembuatan keputusan yang tepat mengenai setiap
proses usaha tani dalam menghasilkan hasil panen yang diinginkan. Petani di
Indonesia secara umum masih menggunakan sistem pertanian secara tradisional dan
sering kali tidak memperhatikan batas usia, beban kerja dan lama kerja yang
menyebabkan kondisi fisik seorang petani bisa menurun dan berdampak pada tubuh
yang berpotensi mengalami kelelahan kerja. Petani yang berada pada usia lanjut
dan memiliki kondisi fisik yang kurang sehat, maka akan sangat berdampak pada
tubuh dan dapat berpotensi mengalami kelelahan kerja. Maka dari itu diperlukan
pengujian beban kerja fisik agak perusahaan dapat mengetahui kondisi serta beban
kerja yang diterima para petani. Pada pengujian beban kerja fisik ini dapat diukur
dan diketahui dari denyut nadi petani/pekerja atau disebut dengan metode CVL
(Cardiovasculair Load). Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas serta pada saat istirahat untuk mengetahui nadi pemulihan. Petani yang
telah diamati selama penelitian memiliki rentang usia dari 40-63 tahun.
Berdasarkan pengukuran Heart Rate Reserve dan Cardioviscular Load,
disimpulkan bahwa SP1 memiliki beban kerja fisik sebesar 18,18%, SP2 sebesar
48,65%, SP3 sebesar 31,52%, SP4 sebesar 34,83%, SP5 sebesar 17,53%, dan SP6
sebesar 43,90%. Berdasarkan perhitungan konsumsi energi yang dikeluarkan
petani, semua subjek petani mengalami beban kerja sedang yaitu <200 – 350
Kkal/jam.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401170069
Keyword
Pemanenan tradisional cardiovasculair load heart rate reserve konsumsi energi beban kerja fisik petani