Pemodelan Hidrologi Dengan Soil And Water Assessment Tool (SWAT) Pada Debit Das Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu batasan dalam proses siklus hidrologi.
Keberadaan DAS Way Pengubuan memberikan peran penting dalam proses siklus
hidrologi di wilayah Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan bertujuan menganalisis
kondisi hidrologi DAS Way Pengubuan dengan menghasilkan data debit harian sebagai
masukan dalam upaya pemantauan dan pengelolaan DAS. Pemodelan dengan Soil and
Water Assessment Tool (SWAT) merupakan model yang dapat membantu secara
komprehensif untuk menganalisis kondisi hidrologi baik karakteristik maupun debit aliran
yang melewati DAS. Pemodelan SWAT dilakukan dengan menggunakan data spasial yaitu
data Digital Elevatiom Model (DEM), penggunaan lahan, jenis tanah, kemiringan lereng,
dan data sekunder yaitu data klimatologi selama 10 tahun (2013-2022) dengan 7 stasiun
pos curah hujan. Data tersebut diproses menggunakan pemodelan SWAT sehingga
menghasilkan debit simulasi periode yang sama dengan debit aktual tersedia PDA 152
Mataram-Udik tahun 2020 untuk dikalibrasikan. Diperoleh DAS Way Pengubuan memiliki
luas sebesar 118.160,73 Ha, dengan 7 Sub DAS dan 27 HRU. Terbentuk 7 jenis penutupan
lahan dengan dominasi perkebunan (71,67%); 6 jenis tanah dengan dominasi Ferric
Acrisols yaitu tanah Clay Loam (75,48%); 5 jenis kelerengan dengan dominasi wilayah
datar (85,07%). Kondisi hidrologi DAS Way Pengubuan tahun 2022 berdasarkan hasil
analisis penelitian menunjukkan nilai KRS 40,959 kondisi baik; nilai C 0,249 kondisi
sedang; dan nilai CV 0,756 kondisi buruk. Diperoleh debit simulasi rerata 49,947 m3/s;
debit maksimum sebesar 389,400 m3/s; dan debit minimum sebesar 9,507 m3/s. Hasil
pemodelan SWAT menunjukan nilai R2 sebesar 0,818; NSE sebesar 0,699; dan RMSE
sebesar 0,691 maka pemodelan dianggap baik sehingga dapat menggambarkan keadaan
sesungguhnya.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401160075
Keyword
Debit, Karakteristik Hidrologi, Koefisien Pengalir Central Lampung, Discharge, Flow Coefficient, Hydr