(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pengaruh Variasi Suhu Sintering Terhadap Perumbuhan Fasa dan Sifat Magnet Barium Hexaferrite


Banyak tipe magnet yang sudah digunakan sejak zaman dahulu untuk memenuhi kebutuhan pengaplikasiannya di dunia nyata, salah satunya adalah magnet barium heksaferit. Magnet barium heksaferit adalah salah satu magnet yang sering digunakan karena sintesisnya yang mudah serta bahannya yang mudah ditemukan serta harganya yang relatif murah. Pada penelitian ini, digunakan barium karbonat dan ferit oksida untuk membetuk magnet barium heksaferit dengan metode mechanical milling. Sampel kemudian di-sintering dengan variasi suhu 900°C, 1000°C, dan 1100°C yang kemudian akan dikarakterisasi hasilnya menggunakan XRD dan VSM. Pada hasil pengujian XRD menunjukkan semakin besar suhu yang digunakan, semakin besar pula fasa barium heksaferit yang terbentuk. Pada perlakuan tanpa sintering dan sintering dengan suhu 900°C, 1000°C, dan 1100°C didapatkan hasil persentase barium heksaferit berturut yaitu 0%, 61,3%, 66,8%, dan 68,4%. Kemudian pada hasil pengujian VSM, didapatkan nilai Hc secara berturut yaitu 0,136T, 0,155T, 0,16T, dan 0,18T. Nilai Mr juga didapatkan secara berturut yaitu 0,393 emu/g, 28,7 emu/g, 31,4 emu/g, dan 34,9 emu/g. Serta nilai Ms yang didapatkan secara berturut yaitu 0,85 emu/g, 48,9 emu/g, 52,2 emu/g, dan 57,8 emu/g. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa semakin besar suhu yang digunakan pada proses sintering maka akan semakin meningkat pula pertumbuhan fasa dan sifat magnet barium heksaferit. Kata kunci : magnet, barium heksaferit, sintering, sifat magnet

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401160033

Keyword
Magnet, Barium Heksaferit, Sintering, Sifat Magnet