(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Medan Menggunakan Sistem Informasi Geografis


Kota Medan merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas sekitar 26.510 ha (265.10 kmĀ²) dan terdiri dari 21 kecamatan. Kota Medan sering mengalami banjir akibat curah hujan yang tinggi dan fasilitas drainase yang kurang memadai. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan daerah rawan banjir di Kota Medan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pemetaan daerah rawan banjir adalah dengan menggunakan metode sistem informasi geografis yaitu dengan melakukan pembobotan dan skoring. Pembobotan dan skoring merupakan proses memberikan nilai tertentu pada setiap parameter yang mempengaruhi terjadinya banjir. Dalam penelitian ini pembobotan pada setiap parameter banjir yang menjadi fokus analisis yaitu parameter curah hujan mendapatkan bobot sebesar 0,25 , kemiringan lereng mendapatkan bobot 0,20, tutupan lahan mendapatkan bobot 0,20, ketinggian mendapatkan bobot 0,20, dan jenis tanah mendapatkan bobot paling kecil yaitu 0,15. Berdasarkan hasil pengolahan data, peta tingkat kerawanan banjir di Kota Medan memiliki 4 kelas kerawanan banjir yaitu aman, tidak rawan, rawan, dan sangat rawan. Kota Medan didominasi oleh kelas kerawanan banjir rawan. Pemetaan kerawanan banjir di Kota Medan dengan hasil kejadian (DIBI) memiliki nilai kesesuaian sebanyak 13 kecamatan atau sebesar 61,9 %. Daerah yang sangat rawan terhadap banjir di Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli, dan Medan Belawan. Kata Kunci : Pemetaan Daerah Rawan Banjir, Sistem Informasi Geografis, Kota Medan

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401150083

Keyword
Pemetaan Daerah Rawan Banjir, Sistem Informasi Geo