(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Identifikasi Bidang Gelincir dengan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Dipole-Dipole di Desa Cimuncang, Kec. Malausma, Kab. Majalengka, Jawa Barat


Tanah longsor mendominasi kejadian bencana di Kabupaten Majalengka karena di daerah ini banyak terdapat dataran tinggi. Kejadian tanah longsor selalu terjadi setiap tahunnya dengan jumlah yang tidak sedikit dan telah memberikan kerugian bagi masyarakat. Salah satu indikasi suatu daerah rawan longsor adalah adanya bidang gelincir. Untuk mengidentifikasi bidang gelincir digunakan metode geolistrik resistivitas yang didasari pada sifat kelistrikan batuan. Penelitian ini menggunakan data sekunder geolistrik resistivitas 2D konfigurasi dipole-dipole sebanyak 6 lintasan pengukuran, lintasan 1, 3, 4, dan 6 memiliki panjang lintasan 275 m sedangkan lintasan 2 dan 5 memiliki panjang 137,5 m. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan diperoleh litologi penyusun bawah permukaan berupa lempung dengan nilai resistivitas <25>75 Ωm. Setiap lintasan pengukuran memiliki kemiringan lereng yang berbeda-beda. Lintasan 1 memiliki sudut kemiringan lereng sebesar 14,74 derajat, lintasan 2 sebesar 24,02 derajat, lintasan 3 sebesar 10,47 derajat, lintasan 4 sebesar 15,82 derajat, lintasan 5 sebesar 26,80 derajat, dan lintasan 6 sebesar 4,58 derajat. Keberadaan bidang gelincir teridentifikasi pada lintasan 1 - 3 dengan jenis batuan adalah breksi vulkanik.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401120043

Keyword
Tanah longsor, Bidang gelincir, Geolistrik resisti