(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS ZONA BAHAYA ABRASI DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN PESISIR BARAT, PROVINSI LAMPUNG


Kondisi Kabupaten Pesisir Barat secara geografis sangat rentan terhadap bahaya abrasi. Hal ini karena wilayah ini memiliki garis pantai sepanjang 210 kilometer dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Wilayah pesisir Kabupaten Pesisir Barat tersusun oleh beberapa litologi yang beragam sehingga memiliki tingkat resistensi yang juga bervariasi terhadap abrasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat bahaya abrasi dan kaitannya dengan perbedaan litologi di Kabupaten Pesisir Barat. Pembuatan peta bahaya abrasi pada penelitian ini menggunakan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) yang mengacu pada Modul Teknis Penyusunan Kajian Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Untuk mengetahui hubungan antara tingkat resistensi batuan terhadap abrasi, dilakukan penambahan parameter dalam pembobotan SMCE yaitu jenis batuan dan persentase mineral kuarsa & k-feldspar yang diperoleh dari analisis petrologi dan petrografi di laboratorium. Kemudian, dilakukan perbandingan antara peta dengan panduan awal dan peta dengan parameter tambahan. Berdasarkan hasil penelitian, Kabupaten Pesisir Barat memiliki 2 jenis batuan yaitu batuan beku dan batuan sedimen yang terdiri atas batuan sedimen silisiklastik dan batuan sedimen karbonat. Hasil penelitian ini menunjukkan daerah penelitian memiliki bahaya abrasi kelas sedang dan tinggi. Berdasarkan perbandingan peta dengan panduan awal dan peta dengan parameter tambahan, peta dengan parameter tambahan dianggap lebih akurat. Hal ini karena daerah pantai yang tersusun atas batuan, terutama yang memiliki kandungan kuarsa & k-feldspar tinggi akan cenderung memiliki bahaya sedang, sedangkan pantai yang berpasir akan cenderung memiliki bahaya tinggi. Luas bahaya kelas sedang di daerah penelitian sebesar 2996,64 ha dan luas bahaya kelas tinggi sebesar 1486,62 ha. Wilayah yang memiliki bahaya abrasi tertinggi sampai terendah secara berurutan yaitu Kecamatan Bangkunat, Ngambur, Ngaras, Pesisir Selatan, Pesisir Utara, Krui Selatan, Pulaupisang, Lemong, Karya Penggawa, Pesisir Tengah, dan Way Krui. Kata kunci: Abrasi, bahaya, resistensi, SMCE

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401120006

Keyword
SMCE SIG Bahaya Resistensi Petrografi Petrologi