(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Strategi Penataan Ruang Kawasan Risiko Bencana Tsunami (Studi Kasus : Desa Kunjir, Desa Way Muli dan Desa Wai Muli Timur Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan)


Tsunami merupakan gelombang air besar yang disebabkan oleh berbagai gangguan di dasar laut dimana gangguan tersebut dapat berupa gempa bumi, perpindahan lempeng atau letusan gunung berapi (Elin, 2016). Tsunami tersebut menyebabkan risiko yaitu, potensi kerugian yang diakibatkan oleh suatu bencana di suatu wilayah dan dalam kurun waktu tertentu (Perka BNPB). Pada tanggal 22 Desember 2018 terjadinya letusan gunung tersebut yang menyebabkan adanya tsunami yang timbul yang disebabkan oleh runtuhnya lapisan kawah dari Gunung Anak Krakatau itu sendiri yang menyebabkan Collateral Hazard ( Bencana Susulan ) berupa Bencana Tsunami. Dalam data BPBD Kabupaten Lampung Selatan Desa Kunjir, Desa Way Muli dan Desa Wai Muli Timur memiliki dampak kerusakan dan korban yang paling tinggi sehingga dapat diprioritaskan dalam pemilihan lokasi penelitian. Laporan dari BMKG di tahun 2023 status gunung anak krakatau yaitu dalam Siaga III dan setiap bulannya mengalami erupsi. Tingginya korban dan mengingat status anak Gunung Krakatau dalam Siaga III diperlukan strategi untuk mengurangi risiko yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi penataan ruang risiko bencana dengan menggunakan pendekatan Spatial Multi Criteria Analysis (SMCE) untuk menentukan Bahaya, Kerentanan dan Risiko Tsunami. Untuk perumusan strateginya menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi pentaan ruangnya. Upaya untuk merumuskan strategi penataan ruang yang tepat harus didukung oleh analisis mendalam tentang karakteristik kawasan dan identifikasi potensi risiko bencana tsunami yang spesifik.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401090008

Keyword
Tsunami Bahaya Kerentanan Risiko Strategi Penataan Ruang