(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENGUKURAN SOUND TRANSMISSION LOSS (STL) DAN PENENTUAN SOUND TRANSMISSION CLASS (STC) PADA PANEL AKUSTIK DENGAN BAHAN DASAR STYROFOAM DAN SERABUT KELAPA


Penggunaan panel akustik merupakan sebuah upaya untuk meredam bunyi bising yang mengganggu pada lingkungan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji kinerja panel akustik dalam menghambat transmisi bunyi, dimana panel terbuat dari Styrofoam dan Serabut Kelapa. Sound Transmission Class (STC) dapat diperoleh berdasarkan clasifikasi Sound Transmission Loss (STL) pada setiap frekuensi uji. Pengujian dilakukan dengan membuat sampel panel akustik serta di uji menggunakan metode eksperimental. Jenis lem yang digunakan dalam pembuatan sampel adalah lem fox yang dilarutkan dengan menambahkan air agar kepadatan pada sampel tidak berlebihan dan masih memiliki rongga udara pada serat. Sampel yang dibuat berbentuk persegi panjang dengan ukuran 20 cm x 17 cm dan ditempatkan sebagai penyekat antar ruang uji. Variasi antara sampel serabut kelapa dan Styrofoam yang akan di uji yaitu 100% serabut kelapa, 50% : 50% serabut kelapa dan Styrofoam, dan 100% Styrofoam. Perlakuan dalam pembuatan sampel yaitu dengan cara mengukur volume bahan dasar pada cetakan, kemudian dilakukan pencampuran bahan dengan lem perekat dan dilakukan pengepresan untuk mendapatkan bentuk yang sesuai dengan yang diinginkan, dan setelah itu dilakukan pengeringan secara manual dengan memanfaatkan cahaya matahari. Frekuensi yang akan digunakan pada pengujian berasal dari Audio Frekuensi Generator dengan rentang frekuensi 125 Hz-4.000 Hz. Frekuensi ini merupakan frekuensi uji yang disarankan oleh ASTM E-413. Metode pengukuran panel akustik menggunakan ruang sumber dan penerima sesuai ISO 10140-5. Parameter yang diukur dalam mendapatkan nilai sound transmission class adalah tekanan bunyi pada ruang sumber, pada ruang penerima, dan waktu dengung pada ruang penerima. Untuk analisis nilai sound transmission class dilakukan berdasarkan ISO 717 (Acoustics–Rating of sound insulation in buildings and of building elements– Part 1: Airbone sound insulation). Sound level meter digital akan digunakan sebagai pengukur intensitas bunyi pada tahap pengujian. Pengolahan data akan menggunakan satu unit komputer dengan bantuan program Excel. Penelitian ini akan dilaksanakan di Gedung Laboratorium Teknik OZT lantai 1 Laboratorium Teknik Fisika Institut Teknologi Sumatera.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401030001

Keyword
Sound Transmission Loss Sound Transmission Class