(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Morfogenesis Permukiman Informal Dengan Pendekatan Spasial Di Kota Jakarta Utara


Permukiman informal adalah isu yang dapat ditemui di setiap kota-kota Indonesia. Permukiman informal adalah suatu permukiman yang tidak menyesuaikan dengan peruntukkannya. Permukiman informal terus berkembang pesat dengan terus bertambahnya jumlah penduduk perkotaan. Jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat tentunya membuthkan lahan, tetapi lahan di perkotaan sudah cukup tinggi sehingga bermunculan permukiman informal. Menurut Dovey bahwa permukiman informal terbentuk secara bertahap atau morfogenesis dan dapat diidentifikasi melalui keberadaan bangunan dan jaringan jalan. Salah satu kasus permukiman informal di DKI Kota Jakarta yang memiliki permukiman informal yang tersebar dan salah satunya adalah di Kota Jakarta Utara. Kota Jakarta Utara berdasarkan dari RDTR DKI Jakarta 2010-2030 memiliki peruntukkan sebagai 2 zonasi yaitu zona industri berada di Kecamatan Tanjung Priok, Penjaringan dan Padamangan, serta zona perdagangan dan jasa berada di kecamatan Kelapa Gading, Cilincing dan Koja. Mengetahui perubahan permukiman informal dapat menggunakan time frame untuk 20 tahun terakhir, dengan mengunakan pendekatan spasial serta menggunakan metode kuantiatif deskriptif. Tujuan dengan menggunakan metode ini adalah untuk dapat mengetahui perubahan secara detail untuk permukiman informal di Kota Jakarta Utara dan mengetahui faktor yang berkaitan untuk terbentuknya permukiman informal. Hasil dari metode ini dapat menunjukkan hasil proyeksi permukiman informal di Kota Jakarta Utara di masa mendatang, sehingga data yang sudah diolah dapat membantu dokumen perencanaan. Oleh karena itu akan terdapat perubahan zonasi yang sebagai peruntukan ruang terbuka hijau, dan zona biru menjadi zonasi permukiman. Kata Kunci : Morfogenesis, Permukiman Informal, Jakarta Utara

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401020006

Keyword
Morphogenesis, Informal Settlements, North Jakarta