Morfogenesis Permukiman Informal Dengan Pendekatan Spasial Di Kota Jakarta Utara
		
		
		
			Permukiman informal adalah isu yang dapat ditemui di setiap kota-kota 
Indonesia. Permukiman informal adalah suatu permukiman yang tidak menyesuaikan 
dengan peruntukkannya. Permukiman informal terus berkembang pesat dengan terus 
bertambahnya jumlah penduduk perkotaan. Jumlah penduduk perkotaan yang terus 
meningkat tentunya membuthkan lahan, tetapi lahan di perkotaan sudah cukup tinggi 
sehingga bermunculan permukiman informal. Menurut Dovey bahwa permukiman 
informal terbentuk secara bertahap atau morfogenesis dan dapat diidentifikasi melalui 
keberadaan bangunan dan jaringan jalan. Salah satu kasus permukiman informal di DKI 
Kota Jakarta yang memiliki permukiman informal yang tersebar dan salah satunya 
adalah di Kota Jakarta Utara. Kota Jakarta Utara berdasarkan dari RDTR DKI Jakarta 
2010-2030 memiliki peruntukkan sebagai 2 zonasi yaitu zona industri berada di 
Kecamatan Tanjung Priok, Penjaringan dan Padamangan, serta zona perdagangan dan 
jasa berada di kecamatan Kelapa Gading, Cilincing dan Koja. Mengetahui perubahan 
permukiman informal dapat menggunakan time frame untuk 20 tahun terakhir, dengan 
mengunakan pendekatan spasial serta menggunakan metode kuantiatif deskriptif. 
Tujuan dengan menggunakan metode ini adalah untuk dapat mengetahui perubahan 
secara detail untuk permukiman informal di Kota Jakarta Utara dan mengetahui faktor 
yang berkaitan untuk terbentuknya permukiman informal. Hasil dari metode ini dapat 
menunjukkan hasil proyeksi permukiman informal di Kota Jakarta Utara di masa 
mendatang, sehingga data yang sudah diolah dapat membantu dokumen perencanaan. 
Oleh karena itu akan terdapat perubahan zonasi yang sebagai peruntukan ruang terbuka 
hijau, dan zona biru menjadi zonasi permukiman.
Kata Kunci : Morfogenesis, Permukiman Informal, Jakarta Utara 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2401020006 
			Keyword 
			
Morphogenesis, Informal Settlements, North Jakarta