(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Penilaian Bahaya Longsor Pada Kawasan Budidaya Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Di Kabupaten Lampung Barat


Perencanaan tata ruang diperlukan perencanaan berbasis kebencanaan agar terjaminnya keselamatan serta penghidupan masyarakat yang terhindar dari bencana. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat, telah terjadi sekitar 217 kejadian tanah longsor sejak tahun 2016 hingga 2022 yang didominasi pada kawasan budidaya. Pemetaan bahaya longsor pada kawasan budidaya diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mitigasi bencana longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji parameter yang memengaruhi terjadinya longsor, mengestimasi luasan area yang terindentifikasi bahaya longsor, dan mengindentifikasi bahaya longsor pada kawasan budidaya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten Lampung Barat. Metode yang digunakan adalah metode skoring dan pembobotan dengan teknik analisis overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang memengaruhi terjadinya longsor adalah kemiringan lereng, curah hujan, jarak sesar, tipe batuan, dan tekstur tanah. Kabupaten Lampung Barat termasuk ke dalam kelas bahaya rendah seluas 0,18 km², kelas sedang seluas 1181,97 km², dan kelas tinggi seluas 934,43 km². Kawasan budidaya yang direncanakan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Barat cukup mempertimbangkan bahaya longsor dengan persentase kelas tidak bahaya berjumlah 68,13

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2311270019

Keyword
Bahaya Longsor Kawasan Budidaya Skoring dan Pembobotan Overlay