(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PERANCANGAN MUSEUM ETNOGRAFI DENGAN PENDEKATAN ANALOGI “DALIHAN NATOLU”


Pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara berencana akan membangun kompleks museum dengan luas lahan 1.68 Ha. Lokasi perancangan proyek museum etnografi ini berada di Jl. Pembangunan, Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Museum ini akan digunakan sebagai sarana edukatif dan rekreatif yang akan memberikan banyak informasi tentang kebudayaan Sumatera Utara. Tujuan Pembangunan museum etnografi yaitu membangun kompleks museum yang berisikan tentang sejarah kebudayaan yang ada pada suku Batak Toba. Isu yang diangkat dalam perancangan museum etnografi ini adalah isu ikonik pada bangunan yang menciptakan tempat edukasi dan rekreasi bagi masyarakat kota Parapat akan ilmu sejarak kebudayaan Batak Toba. Maka perancangan museum ini menggunakan konsep analogi yang bertemakan Dalihan Natolu yaitu dasar hidup masyarakat Batak Toba yang mangatur masyarakatnya dalam berelasi. Dalam suku Batak Toba, yang dimaksudkan dengan Dalihan Natolu terdiri atas Somba marhula-hula, Elek marboru, dan Manat mardongan tubu. Sesuai dengan ketiga pengertian tersebut maka ruang pamer akan dibagi menjadi 3 ruang yang sama besar. Bentuk fasad bangunan mengimplementasikan dari bentukan tiga batu yang bernama Dalihan Natolu. Karakter batu akan menampilkan kesan coakan, lumut, dan perbedaan warna pada ke fasad bangunan. Hasil dari perancangan museum yaitu satu massa bangunan seluas 6000m2 yang terdiri dari 2 lantai dengan pembagian zona pengunjung dan zona pengelola di dalamnya.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2311230007

Keyword
Museum etnografi, Analogi bentuk, Dalihan Natolu,