(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Model Dispersi Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Total Suspended Particulate (TSP) Berdasarkan Musim di Area PLTU Sebalang


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang merupakan salah satu PLTU di Provinsi Lampung dengan tingkat penggunaan batubara yang tinggi yaitu mencapai 932.000 ton hingga 1.000.000 ton setiap tahunnya. Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Total Suspended Particulate (TSP) merupakan parameter pencemar yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara. Emisi yang dihasilkan dari proses tersebut akan mengakibatkan pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran menggunakan software Screenview dan AERMOD serta membandingkan jatuhan emisi dari ketiga parameter tersebut berdasarkan konsentrasi maksimum yang didapatkan. Analisis hasil model dispersi dilakukan dengan menggunakan metode analisis spasial temporal dan analisis komparatif berdasarkan musim kemarau dan musim hujan pada tahun 2018 hingga tahun 2022. Hasil pemodelan menunjukkan pola sebaran dominan mengarah ke Timur dan Timur Laut dengan pola sebaran dari setiap parameter pencemar berada pada jarak yang sama setiap tahun. Hasil RMSE menunjukkan nilai error yang lebih kecil dengan nilai 28,76 (Sulfur Dioksida), 23,28 (Nitrogen Dioksida), 19,54 (Total Suspended Particulate) pada musim hujan. Hasil analisis komparatif menunjukkan model dispersi parameter Nitrogen Dioksida (NO2) memiliki konsentrasi maksimum yang meningkat signifikan dengan nilai 171 μg/m3 pada musim kemarau tahun 2020. Pola sebaran Sulfur Dioksida (SO2) memiliki konsentrasi maksimum yang meningkat signifikan dengan nilai 148 μg/m3 pada musim hujan tahun 2022. Pola sebaran Total Suspended Particulate (TSP) memiliki konsentrasi yang lebih kecil jika dibandingkan dua parameter lain. Titik rekomendasi pemantauan yang didapatkan berjumlah 2 titik (software AERMOD) dan 1 titik pertimbangan (software Screenview) berdasarkan konsentrasi maksimum (arah sebaran mengarah ke Timur dan Timur Laut). Konsentrasi maksimum dan jarak jatuhan emisi yang mengalami perubahan signifikan disebabkan oleh data meteorologi, kondisi topografi, kondisi atmosfer, nilai perhitungan beban emisi, alat pengendali, dan penggunaan bahan bakar. Verifikasi data kembali perlu dilakukan untuk memvalidasi titik rekomendasi pemantauan dari hasil model prediksi yang didapatkan. Kata Kunci: Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Total Suspended Particulate (TSP), AERMOD, Screenview.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2311200002

Keyword
Sulfur Dioksida (SO2) Nitrogen Dioksida (NO2) Total Suspended Particulate (TSP) AERMOD Screenview