Pemodelan Potensi Banjir Rob Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) (Studi Kasus: Pulau Pasaran)
Banjir rob merupakan genangan air pada bagian daratan pantai saat air laut
pasang. Banjir rob disebabkan karena kenaikan muka air laut, air pasang dan
penurunan muka tanah yang terus terjadi di suatu wilayah. Banjir rob telah menjadi
permasalahan di beberapa daerah pesisir di Indonesia. Salah satu daerah pesisir
yang terletak pada timur Sumatra yaitu Pulau Pasaran, Kota Bandar Lampung.
Pulau Pasaran menjadi daerah yang sering terjadi rob hampir setiap bulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skenario yang paling berpengaruh dalam
penyebab potensi banjir rob dan luas daerah yang tergenang dan tidak tergenang
banjir rob berdasarkan skenario land subsidence, sea level rise, dan high tide di
Pulau Pasaran tahun 2033, 2043, 2053, dan 2063 dengan pemodelan banjir rob
berbasis sistem informasi geografis. Pemodelan banjir rob dilakukan dengan
pengacuan Digital Terrain Model (DTM) yang dikoreksikan dengan penurunan
muka tanah, kenaikan muka air laut, dan pasang tertinggi. Data penurunan muka
tanah yang digunakan pada penelitian yaitu rate sebesar 0,475 cm/tahun, kenaikan
muka air laut sebesar 2,902 mm/tahun, dan pasang tinggi sebesar 0,9 m. Hasil
penelitian menunjukan bahwa skenario high tide merupakan skenario yang paling
berpengaruh dalam penyebab banjir rob di Pulau Pasaran dengan luas wilayah yang
tergenang pada tahun 2033 seluas 7,374 ha, tahun 2043 seluas 8,336 ha, tahun 2053
seluas 9,254 ha, dan tahun 2063 seluas 9,960 ha.
Kata kunci: Banjir Rob, Kenaikan Muka Air Laut, Penurunan Muka Tanah,
Pasang Tinggi, Pulau Pasaran, Pemodelan Banjir Rob
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2310240016
Keyword