(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Identifikasi Zona Intrusi Air Laut Menggunakan Metode Geolistrik 2D di Pesisir Pantai Holtekamp, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura


Eksploitasi air tanah yang berlebihan merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya pencemaran air laut yaitu intrusi air laut. Intrusi air laut merupakan salah satu pencemaran air tanah yang memiliki banyak dampak negatif. Intrusi air laut dapat menyebabkan krisis air bersih, mengubah kesuburan tanah, dan dapat merusak pondasi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikasi intrusi air laut di pesisir pantai Holtekamp, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura. Penelitian dilakukan 3 titik menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi wenner-schlumberger dengan panjang lintasan masing-masing 500 m. Metode geolistrik memanfaatkan sifat kelistrikan suatu material yaitu resistivitas untuk menentukan kondisi bawah permukaan. Parameter resistivitas dapat digunakan untuk mengidentifikasi indikasi intrusi air laut. Nilai resistivitas lapisan tanah atau air tanah yang telah tercemar oleh air laut akan semakin berkurang. Hal ini terjadi karena kandungan elektrolit yang memudahkan arus listrik mengalir. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi intrusi air laut yang ditandai dengan resistivitas rendah sebesar 0,1 – 5 Ωm yang merupakan lapisan lempung pasiran dan lapisan batu pasir yang diduga terkontaminasi air laut pada lintasan 1. Indikasi ini dilihat dari nilai resisitivitas batu pasir yang rendah dan nilai TDS sumur S-01 1126 ppm yang berkorelasi dengan lintasan 1 menunjukkan bahwa air sudah terasa payau.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2310240010

Keyword