(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR ROB PADA WILAYAH PESISIR TIMUR PULAU SUMATRA BERDASARKAN PERUBAHAN GARIS PANTAI


Perubahan wilayah pesisir terjadi disebabkan adanya perubahan garis pantai akibat perubahan penggunaan lahan dan aktivitas manusia. Banjir rob merupakan salah satu bencana yang disebabkan adanya perubahan garis pantai dan penggunaan lahan di wilayah pesisir. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geospasial untuk menggambarkan perubahan garis pantai di wilayah pesisir yang berpotensi banjir rob berdasarkan perubahan garis pantai. Penelitian ini dilakukan pada pesisir timur Provinsi Lampung, Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Jambi. Metode yang digunakan yaitu Digital Shoreline Analysis System (DSAS) untuk menghitung jarak rata-rata perubahan dan laju rata-rata garis pantai hasil digitasi secara langsung pada citra satelit Sentinel-2A tahun 2019-2022 yang dianggap berpotensi terhadap banjir rob. Hasil penelitian menyatakan garis pantai pesisir timur Provinsi Lampung mengalami kemunduran atau abrasi pada Desa Bandar Agung sebesar -26,66 m/tahun dan muara daripada Sungai Way Sekampung sehingga berpotensi besar terjadi banjir rob. Pada Provinsi Sumatra Selatan mengalami abrasi sebesar -17,72 m/tahun pada Desa Mesuji Karang Indah diakibatkan penurunan kondisi bakau dan pengalihan lahan menjadi pertambakan. Pesisir Provinsi Jambi yang mengalami abrasi sebesar -15,68 m/tahun yaitu pada Desa Sungai Jambat akibat alih fungsi lahan bakau yang meningkat. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam memitigasi banjir rob yang akan terjadi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2310050005

Keyword