(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Pengaruh Variabilitas Iklim terhadap Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera Tahun 1997 – 2016


Variabilitas iklim memengaruhi terjadinya beberapa fenomena alam yang terjadi di Bumi, salah satunya adalah kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kejadian karhutla membawa dampak negatif yang dirasakan oleh manusia, tumbuhan, maupun hewan. Variabilitas iklim yang dikaitkan dengan kejadian karhutla adalah El Niño dan IOD+. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh variabilitas iklim terhadap luas karhutla di Sumatera. Parameter iklim yang digunakan adalah temperatur, curah hujan, dan kelembapan relatif. Penelitian ini menggunakan metode korelasi Pearson dengan variabel yang digunakan adalah variabilitas iklim dan luas karhutla. Setelah diperoleh hasil spasial dan temporal, selanjutnya mencari nilai korelasi untuk mengetahui keterkaitan iklim terhadap kejadian karhutla. Penelitian ini juga menggunakan data tahun-tahun anomali iklim sebagai salah satu bagian dalam proses analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur di bagian selatan Pulau Sumatera paling tinggi pada bulan September dan Oktober, sedangkan curah hujan dan kelembapan relatif rendah. Pada bagian utara Pulau Sumatera, curah hujan dan kelembapan relatif paling tinggi terjadi pada bulan November, sedangkan temperatur rendah. Luas karhutla tertinggi terjadi pada tahun 1997 di bagian selatan Pulau Sumatera saat bulan September dan Oktober yang mencapai ≥ 0,6 Mha, dan luas karhutla terkecil terjadi pada tahun 1998 dengan nilai ≤ 0,05 Mha. Korelasi temperatur tertinggi terjadi di Sumatera Selatan dengan nilai korelasi 0.32, korelasi curah hujan yang paling tinggi terjadi di Aceh dengan nilai korelasi -0.31, dan korelasi kelembapan relatif yang tertinggi terjadi di Riau dengan nilai korelasi -0.34, hubungan antara temperatur, curah hujan, dan kelembapan relatif dengan luas karhutla adalah lemah.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309260039

Keyword