PERENCANAAN FONDASI TIANG BOR PADA PENINGKATAN JEMBATAN KERETA API BH 537 KM 133 + 723 ANTARA STASIUN BLITAR - STASIUN REJOTANGAN
Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan kebutuhan sarana dan
prasarana transportasi semakin meningkat, salah satunya perkeretaapian. Dalam
merencanakan jalur kereta api, selain jalan rel tentunya diperlukan suatu konstruksi
jembatan untuk menghubungkan 2 bagian jalan rel yang terpisah akibat adanya rintangan.
Jembatan BH 537 saat ini mengalami gerusan pada pilar tengah dengan sisa fondasi batu
kali tertanam kurang dari 4 m dari dasar sungai. Perlu penanganan segera dengan
merencanakan tiang bor ke arah hilir Kali Brantas. Pemilihan tiang bor berdasarkan
pertimbangan kemudahan aspek segi konstruksi terhadap stabilitas struktur eksisting.
Perhitungan analisis daya dukung memakai persamaan dari Reese & Wright (1977) dan
beberapa program analisis daya dukung. Dimensi tiang bor yang digunakan sebesar 1,5 m
dengan panjang tiang sebesar 25 m dan 30 m. Untuk daya dukung aksial tekan terbesar
yaitu 7.832,47 kN dan daya dukung lateral terbesar yaitu 1.911,83 kN. Tiang bor yang
digunakan sebanyak 6 dan 9 tiang. Tulangan utama tiang bor sebanyak 30 – D32 mm dan
32 – D32 mm. Sementara untuk tulangan sengkang tiang bor memakai D16 – 200 mm
dan D16 – 300 mm dengan panjang penyaluran sebesar 1.280 mm. Penurunan kelompok
tiang bor terbesar yaitu 68,5 mm dan beda penurunan izin terbesar yaitu 2,1 mm. Namun
penurunan kelompok tiang tersebut masih aman terhadap batas penurunan yang telah
ditetapkan sebesar 80 mm dan 40 mm. Diperlukan juga sistem penanganan pelindung
tambahan selama konstruksi berupa pemakaian pipa besi pada tiang bor untuk mencegah
longsor pada tanah sekitarnya dan mengurangi aliran air yang masuk ke dalam tiang bor
dikarenakan tiang bor dengan fondasi eksisting masuk ke dalam daerah syarat.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309260020
Keyword