(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PERENCANAAN FONDASI TIANG BOR PADA PENINGKATAN JEMBATAN KERETA API BH 537 KM 133 + 723 ANTARA STASIUN BLITAR - STASIUN REJOTANGAN


Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan kebutuhan sarana dan prasarana transportasi semakin meningkat, salah satunya perkeretaapian. Dalam merencanakan jalur kereta api, selain jalan rel tentunya diperlukan suatu konstruksi jembatan untuk menghubungkan 2 bagian jalan rel yang terpisah akibat adanya rintangan. Jembatan BH 537 saat ini mengalami gerusan pada pilar tengah dengan sisa fondasi batu kali tertanam kurang dari 4 m dari dasar sungai. Perlu penanganan segera dengan merencanakan tiang bor ke arah hilir Kali Brantas. Pemilihan tiang bor berdasarkan pertimbangan kemudahan aspek segi konstruksi terhadap stabilitas struktur eksisting. Perhitungan analisis daya dukung memakai persamaan dari Reese & Wright (1977) dan beberapa program analisis daya dukung. Dimensi tiang bor yang digunakan sebesar 1,5 m dengan panjang tiang sebesar 25 m dan 30 m. Untuk daya dukung aksial tekan terbesar yaitu 7.832,47 kN dan daya dukung lateral terbesar yaitu 1.911,83 kN. Tiang bor yang digunakan sebanyak 6 dan 9 tiang. Tulangan utama tiang bor sebanyak 30 – D32 mm dan 32 – D32 mm. Sementara untuk tulangan sengkang tiang bor memakai D16 – 200 mm dan D16 – 300 mm dengan panjang penyaluran sebesar 1.280 mm. Penurunan kelompok tiang bor terbesar yaitu 68,5 mm dan beda penurunan izin terbesar yaitu 2,1 mm. Namun penurunan kelompok tiang tersebut masih aman terhadap batas penurunan yang telah ditetapkan sebesar 80 mm dan 40 mm. Diperlukan juga sistem penanganan pelindung tambahan selama konstruksi berupa pemakaian pipa besi pada tiang bor untuk mencegah longsor pada tanah sekitarnya dan mengurangi aliran air yang masuk ke dalam tiang bor dikarenakan tiang bor dengan fondasi eksisting masuk ke dalam daerah syarat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309260020

Keyword