(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Dampak El Niño dan IOD Positif Terhadap Sebaran Hotspot Sebagai Indikator Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera Selatan


Fenomena anomali curah hujan besar pengaruhnya terhadap kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, dampak anomali curah hujan yang dipengaruhi oleh anomali iklim yang umum dikenal di Indonesia yaitu El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD). Fenomena anomali iklim tersebut mengakibatkan curah hujan lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata normalnya. Penelitian ini berfokus pada analisis dampak kejadian anomali iklim yaitu El Niño dan IOD Positif untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kepadatan hotspot di wilayah Sumatera Selatan pada tahun 2012 – 2020. Anomali iklim yang dilihat adalah anomali curah hujan ketika kejadian El Niño dan IOD Positif terjadi, kedua fenomena tersebut diidentifikasi dengan melihat indeks Niño 3.4 dan Dipole Mode Index (DMI), serta memanfaatkan data citra untuk melihat kepadatan hotspot menggunakan metode Point density. Hasil perhitungan anomali curah hujan yang didapatkan menunjukkan bahwa El Niño dan IOD Positif menyebabkan adanya anomali curah hujan negatif yang berdampak signifikan terhadap intensitas curah hujan, dengan nilai anomali curah hujan terendah atau jauh dari rata-rata normalnya mencapai -195 s/d -91 mm pada periode monsun peralihan II/SON (September – Oktober – November) di tahun 2019. Hasil kepadatan hotspot dengan nilai tertinggi terjadi pada periode monsun peralihan II/SON di tahun 2015 dengan nilai kepadatan mencapai 426.383/km2. Hubungan anomali curah hujan dan kepadatan hotspot sebagian besar memiliki korelasi negatif, artinya ketika curah hujan menurun maka kepadatan hotspot meningkat dan sebaliknya. Nilai korelasi negatif tertinggi terdapat di wilayah Ogan Ilir pada periode musim SON dengan nilai mencapai -0,91.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309250058

Keyword