(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pengaruh pH dan Suhu Terhadap Hasil Isolasi Pektin Dari Kulit Pepaya (Carica sp) Menggunakan Pelarut HCl


Indonesia menduduki posisi ke-6 penghasil pepaya terbanyak di dunia yaitu mencapai 1 juta ton tiap tahunnya. Bagian ekonomis buah pepaya yang banyak dimanfaatkan adalah daun dan daging buahnya, sedangkan kulit dari buah pepaya masih kurang dimanfaatkan. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari limbah kulit buah pepaya ini dilakukan upaya penelitian dengan bahan baku kulit buah pepaya sebagai sumber pektin. Ekstraksi dan karakterisasi pektin yang dilakukan menggunakan limbah dari kulit buah pepaya yang bertujuan untuk mengetahui potensi pektin dari kulit buah pepaya (Carica sp) serta mengetahui pengaruh pH dan suhu optimal terhadap perolehan pektin dari kulit pepaya. Isolasi pektin dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut HCl 0,2 M pada suhu 90 °C selama 120 menit dengan kecepatan pengadukan 300 rpm hingga membentuk gel filtrate dan menghasilkan pektin dari kulit pepaya (Carica sp). Pektin kemudian dikarakterisasi uji kandungan air, kandungan abu, berat ekivalen, kandungan metoksil, kandungan asam galakturonat, derajat esterifikasi dan dilakukan analisis gugus fungsi menggunakan Fourier Transform Infrared Spechtroscopy (FTIR). Karakterisasi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pektin yang dihasilkan. Berdasarkan hasil karakterisasi pektin yang telah dioptimasi diperoleh nilai kandungan air sebesar 12%, kandungan abu sebesar 1,3%, berat ekivalen sebesar 709,21 g/ekiv, kandungan metoksil sebesar 1,61%, kandungan galakturonat sebesar 135,52%, dan derajat esterifikasi sebesar 6,75%. Analisis menggunakan FTIR menunjukkan pektin memiliki gugus fungsi O-H (3272,6 cm-1), -CH3 (2922,2 cm-1), C=C (2161,8 cm-1), C-O (1625,1 cm-1), C-O (1230,0 dan 1013,8 cm-1). Kata kunci: Carica sp, kulit pepaya, optimasi, pektin.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309250016

Keyword