(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Risiko K3 Pada Proses Penambangan Batu Kapur Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) di PT Semen Baturaja Tbk


Pembangunan yang pesat di Indonesia membutuhkan bahan baku semen dalam jumlah besar, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka produktivitas dan kegiatan penambangan batu kapur yang digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan semen juga meningkat. Untuk menjamin kelancaran kegiatan produksi batu kapur maka implementasi K3 diperlukan untuk menghindari dan meminimalisir kecelakaan kerja, penyakit kerja dan kerugian lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya yang dapat terjadi dalam proses penambangan, serta mengevaluasi dampak yang timbul dari masalah tersebut dan bagaimana tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode failure mode and effect analysis (FMEA) dengan menentukan nilai severity, occurance, dan detection. Kemudian dilakukan perhitungan nilai risk priority number (RPN), melakukan brainstorming dengan diagram fishbone dan mengambil Tindakan terbaik untuk meminimalisir risiko kecelakaan dengan metode TOPSIS. Setelah dilakukan pengamatan dan melakukan wawancara melalui kuesioner teridentifikasi 100 potensi bahaya dengan 3 potensi yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu dengan nilai RPN sebesar 504. Kedua kebisingan alat drilling dapat menyebabkan gangguan pendengaran, nilai RPN413,5. Ketiga terhirup debu saat loading, hauling dan dumping batu kapur potensi risiko K3 ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru dengan nilai RPN 226,7 221,4 220,6. Untuk meminimalisir bahaya tersebut berdasarkan nilai preferensi yang paling tinggi yang diperoleh dari metode topsis dengan melakukan pengawasan terhadap kinerja bawahannya agar sesuai dengan SOP yang ada, melakukan pengecekan dan melakukan sterilisasi terhadap lingkungan area blasting dengan radius aman, Menggunakan APD berupa ear plug atau ear muff dan tidak terlalu lama berada di samping mesin jika tidak perlu, dan Menggunakan masker debu saat bekerja di area yang banyak debu dan tidak membuka kaca kabin unit agar debu tidak masuk kedalam kabin unit.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309220022

Keyword