(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Kandungan Radionuklida Alam (40K, 232Th, 238U) dan 137Cs pada Tanah dan Air di Pemukiman Sekitar PLTU Tarahan, Lampung Selatan


Industri pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara dimungkinkan dapat meningkatkan radionuklida alam di lingkungan yang kemudian dapat meningkatkan paparan radiasi alam terhadap lingkungan sekitarnya. Dikarenakan potensi bahaya radionuklida alam dan logam berat dari PLTU dengan bahan bakar batubara, maka dilakukan pengukuran konsentrasi aktivitas radionuklida alam, distribusi radionuklida alam dan kandungan logam berat di kawasan PLTU Tarahan, Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas radionuklida alam (40K, 238U, 232Th) dan 137Cs, dan batas ambangnya, serta kandungan logam berat di sekitar PLTU Tarahan. Sampel yang diambil adalah sampel tanah permukaan dan sampel air (sumur dan sungai). Analisis radionuklida alam menggunakan spektrometer gamma dengan detektor HPGe dan analisis kandungan logam menggunakan Total Reflection X-Ray Fluorescence (TXRF). Hasil yang didapat untuk aktivitas radionuklida alam pada sampel tanah masih berada di bawah batas ambang berdasarkan data BSS 115 Tahun 2011, yang diterbitkan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency) dan PP RI No.101 Tahun 2014, dan pada sampel air masih berada di bawah batas ambang berdasarkan PERKA BAPETEN No 7 Tahun 2017. Hasil pemodelan Erica Tool menunjukan bahwa yang menerima dosis serap terbesar pada sampel tanah yaitu pada aktivitas radionuklida 232Th di GRmax dengan nilai 9,55 Bq/kg (rumput & tanaman herbal), 0,07 Bq/kg (semak), dan 3,8 Bq/kg (pohon).

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309220016

Keyword