(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Ancaman Gempa Palu Menggunakan Meodde Spasial Temporal A-value dan B-value Periode 1964-2022


Sulawesi pernah mengalami guncangan gempa bumi yang disebabkan oleh Sesar Palu-Koro pada 28 September 2018. Guncangan tersebut merusak Kota Palu dan Kabupaten Donggala dengan magnitudo 7,5 Mw dan memicu terjadinya tsunami dan likuifaksi. Dampak gempa bumi ini menyebabkan 1.649 korban jiwa, diantaranya 2.549 orang mengalami luka berat, 265 orang hilang, 152 orang diperkirakan masih terkubur dan 62.359 orang pengungsi yang belum dievakuasi serta kerusakan infrastruktur yang sangat merugikan negara. Upaya pengurangan risiko gempa bumi dapat dilakukan dengan menganalisis ancaman bahaya gempa dengan analisis seismic hazard. Analisis seismic hazard bertujuan dalam menentukan daerah gempa dengan parameter a-value dan b-value guna mendapatkan informasi potensi bahaya gempa bumi yang terjadi serta studi seismisitas. Adapun parameter yang digunakan yaitu menggunakan metode maximum likelihood dan frekuensi magnitudo gempa dalam hubungan Gutternberg-Ritcher. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data katalog gempa bumi ISC dari tahun 1964-2020 dan BMKG periode 2020-2022. Dari hasil persebaran variasi spasial a-value dan b-value untuk wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo memiliki a-value sebesar 2,5-3,5 dan variasi spasial b-value memiliki nilai sebesar 0,2-0,65. Analisis temporal b-value pada area sekitar Patahan Palu-Koro cenderung mengalami penurunan sebelum terjadi gempa utama (mainshock) dan diikuti peningkatan setelah terjadi gempa Palu terjadi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309210019

Keyword