(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Identifikasi Struktur Sesar Daerah Panas Bumi Gunung Arjuno Welirang Berdasarkan Data Gayaberat Global Gravity Model Plus (GGMPlus)


“Identifikasi Struktur Sesar Daerah Panas Bumi Gunung Arjuno Welirang Berdasarkan Data Gayaberat Global Gravity Model Plus (GGMPlus)” Shindy Novita (119120040) Pembimbing Purwaditya Nugraha, S.Si., M.T. ABSTRAK Gunung Arjuno Welirang merupakan salah satu potensi panas bumi yang berada di Jawa Timur. Manifestasi panas bumi berupa air panas dan fumarol Gunung Arjuno Welirang yang muncul karena berada pada busur magmatik Jawa bagian selatan pada lingkungan vulkanik kuarter yang berasosiasi juga dengan adanya kontrol struktur geologi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data gayaberat GGMPlus 2,5D menunjukan model penampang yang tersusun dengan masing masing dengan luas 19 km x 19 km dengan spasi 220 m. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dugaan struktur sesar dan mengetahui nilai densitas batuan bawah permukaan berdasarkan anomali residual, anomali TDR, dan forward modeling 2,5D. analisis pada peta anomali residual dan TDR menunjukan adanya dugaan keberadaan struktur sesar dengan pola struktur sesar mengikuti arah struktur sesar geologi yaitu utara – selatan, baratdaya – timurlaut, dan baratlaut – tenggara. Berdasarkan forward modeling yaitu Satuan Anjasmara (Qla) dengan densitas 2,7 gr/cc, Satuan Lava Tua Welirang (Qltaw) dengan densitas 2,9 gr/cc, Satuan Aliran Piroklastik Tua Arjuno Welirang (Qaptaw) dengan densitas 2,4 gr/cc, Satuan Lava Welirang I (Qlw1) dengan densitas 2,74 gr/cc, dan Satuan Lava Welirang II (Qlw2) dengan densitas 2,69 gr/cc. Kata kunci: Gayaberat, Sesar, Tilt Derivative (TDR), forward modeling 2,5D “Identification of Fault Structure of Mount Arjuno Welirang Geothermal Area Based on Global Gravity Model Plus (GGMPlus) Gravity Data” Shindy Novita (119120040) Advisor Purwaditya Nugraha, S.Si., M.T. ABSTRACT Mount Arjuno Welirang is one of the geothermal potentials located in East Java. The geothermal manifestation of Mount Arjuno Welirang arises because it is located in the southern Java magmatic arc in a Quaternary volcanic environment which is also associated with the control of geological structures. The data used in this study is GGMPlus gravity data with an area of 19 km x 19 km with a spacing of 220 m. This study aims to identify the alleged fault structure and determine the density value of subsurface rocks based on residual anomalies, TDR anomalies, and 2.5D forward modeling. analysis on the residual anomaly and TDR maps shows the alleged existence of fault structures with fault structure patterns following the direction of the geological fault structure, namely north - south, southwest - northeast, and northwest - southeast. Based on the 2.5D forward modeling, the cross-sectional model shows that each is composed of Anjasmara Unit (Qla) with a density of 2.7 gr/cc, Lava Tua Welirang Unit (Qltaw) with a density of 2, 9 gr/cc, Aliran Piroklastik Tua Arjuno Welirang Unit (Qaptaw) with a density of 2.4 gr/cc, Lava Welirang I Unit (Qlw1) with a density of 2.74 gr/cc, and Lava Welirang II Unit (Qlw2) with a density of 2.69 gr/cc. Keywords: Gravity, Fault, Tilt Derivative (TDR), forward modeling 2,5D

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309200016

Keyword