Identifikasi Struktur Sesar Daerah Panas Bumi Gunung Arjuno Welirang Berdasarkan Data Gayaberat Global Gravity Model Plus (GGMPlus)
“Identifikasi Struktur Sesar Daerah Panas Bumi Gunung Arjuno Welirang
Berdasarkan Data Gayaberat Global Gravity Model Plus (GGMPlus)”
Shindy Novita (119120040)
Pembimbing
Purwaditya Nugraha, S.Si., M.T.
ABSTRAK
Gunung Arjuno Welirang merupakan salah satu potensi panas bumi yang berada di
Jawa Timur. Manifestasi panas bumi berupa air panas dan fumarol Gunung Arjuno
Welirang yang muncul karena berada pada busur magmatik Jawa bagian selatan
pada lingkungan vulkanik kuarter yang berasosiasi juga dengan adanya kontrol
struktur geologi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data gayaberat
GGMPlus 2,5D menunjukan model penampang yang tersusun dengan masing
masing dengan luas 19 km x 19 km dengan spasi 220 m. penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi dugaan struktur sesar dan mengetahui nilai densitas batuan
bawah permukaan berdasarkan anomali residual, anomali TDR, dan forward
modeling 2,5D. analisis pada peta anomali residual dan TDR menunjukan adanya
dugaan keberadaan struktur sesar dengan pola struktur sesar mengikuti arah struktur
sesar geologi yaitu utara – selatan, baratdaya – timurlaut, dan baratlaut – tenggara.
Berdasarkan forward modeling yaitu Satuan Anjasmara (Qla) dengan densitas 2,7
gr/cc, Satuan Lava Tua Welirang (Qltaw) dengan densitas 2,9 gr/cc, Satuan Aliran
Piroklastik Tua Arjuno Welirang (Qaptaw) dengan densitas 2,4 gr/cc, Satuan Lava
Welirang I (Qlw1) dengan densitas 2,74 gr/cc, dan Satuan Lava Welirang II (Qlw2)
dengan densitas 2,69 gr/cc.
Kata kunci: Gayaberat, Sesar, Tilt Derivative (TDR), forward modeling 2,5D
“Identification of Fault Structure of Mount Arjuno Welirang Geothermal Area
Based on Global Gravity Model Plus (GGMPlus) Gravity Data”
Shindy Novita (119120040)
Advisor
Purwaditya Nugraha, S.Si., M.T.
ABSTRACT
Mount Arjuno Welirang is one of the geothermal potentials located in East Java.
The geothermal manifestation of Mount Arjuno Welirang arises because it is
located in the southern Java magmatic arc in a Quaternary volcanic environment
which is also associated with the control of geological structures. The data used in
this study is GGMPlus gravity data with an area of 19 km x 19 km with a spacing
of 220 m. This study aims to identify the alleged fault structure and determine the
density value of subsurface rocks based on residual anomalies, TDR anomalies,
and 2.5D forward modeling. analysis on the residual anomaly and TDR maps
shows the alleged existence of fault structures with fault structure patterns
following the direction of the geological fault structure, namely north - south,
southwest - northeast, and northwest - southeast. Based on the 2.5D forward
modeling, the cross-sectional model shows that each is composed of Anjasmara
Unit (Qla) with a density of 2.7 gr/cc, Lava Tua Welirang Unit (Qltaw) with a
density of 2, 9 gr/cc, Aliran Piroklastik Tua Arjuno Welirang Unit (Qaptaw) with a
density of 2.4 gr/cc, Lava Welirang I Unit (Qlw1) with a density of 2.74 gr/cc, and
Lava Welirang II Unit (Qlw2) with a density of 2.69 gr/cc.
Keywords: Gravity, Fault, Tilt Derivative (TDR), forward modeling 2,5D
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309200016
Keyword