(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Penentuan Kecepatan Pergeseran Stasiun InaCORS dan SuGAr di Pulau Sumatera


INTISARI Pulau Sumatera berada di antara dua lempeng tektonik yaitu lempeng Indo – Australia dan Lempeng Sundaland yang berpotensi mengakibatkan tingginya aktivitas tektonik di Pulau Sumatera, seperti gempa bumi ataupun aktivitas seismik lainnya. Salah satu risiko kerugian dari bencana tersebut adalah kerusakan lingkungan sekitar dan korban jiwa. Untuk mengurangi risiko bencana tersebut, dilakukan upaya mitigasi bencana dengan melakukan pemantauan pergerakan lempeng tektonik. Pergerakan lempeng dapat dipantau menggunakan GNSS kontinu. Terdapat 2 jenis GNSS kontinu di Pulau Sumatera yaitu SuGAr dan InaCORS yang merupakan GNSS kontinu. Nilai koordinat dan kecepatan pergeseran stasiun GNSS kontinu di Pulau Sumatera dan mempresentasikan pergerakan lempeng. Penelitian ini berada di Pulau Sumatera dengan sebaran stasiun InaCORS dan SuGAr menggunakan data pengamatan tahun 2020-2022. Pengolahan data GNSS menggunakan perangkat lunak Bernese untuk pengolahan data GNSS dapat mendapatkan nilai koordinat, vektor kecepatan pergeseran beserta standar deviasinya. Berdasarkan hasil tersebut, komponen horizontal stasiun InaCORS dan SuGAr di Pulau Sumatera memiliki arah pergeseran ke arah timur laut hingga tenggara dengan nilai rentan 5,490 hingga 52,676 mm/tahun dan komponen utara-selatan -0,659 hingga 20,186 mm/tahun. Sedangkan pada komponen vertikal memiliki arah rata-rata keatas atas/naik dengan rentang nilai -0,057 hingga 60,250 mm/tahun. Kata Kunci: Pergerakan Lempeng, Kecepatan Pergeseran, GNSS Kontinu, InaCORS, SuGAr ABSTRACT Sumatra Island was located between two tectonic plates, namely the Indo-Australian plate and the Sundaland plate, which had the potential to result in high tectonic activity on Sumatra Island, such as earthquakes or other seismic activity. One of the risks of loss due to this disaster was damage to the surrounding environment and loss of life. To reduce the risk of disasters, disaster mitigation efforts were carried out by monitoring the movement of tectonic plates. Plate movement could be monitored using GNSS continuously. There were 2 types of continuous GNSS on Sumatra Island, namely SuGAr and InaCORS, which were continuous GNSS. The coordinate values and shifting velocities of continuous GNSS stations on Sumatra Island represented plate movement. This research was conducted on Sumatra Island with a distribution of InaCORS and SuGAr stations using observation data for 2020-2022. Processing GNSS data using Bernese software for processing GNSS data could obtain coordinate values, shift velocity vectors, and standard deviations. Based on these results, the horizontal component of the InaCORS and SuGAr stations on Sumatra Island experienced a shift from northeast to southeast with a vulnerability value of 5,490 to 52,676 mm/year, and the north-south component ranged from -0,659 to 20,186 mm/year. Meanwhile, the vertical component had an average upward direction with a value range of -0.057 to 60.250 mm/year. Keywords: Plate Movement, Displacement Velocity, Continuous GNSS, InaCORS, SuGAr

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309190043

Keyword