(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENGARUH WAKTU DAN UKURAN LEMPENG ALUMINIUM PADA PROSES ELEKTROKOAGULASI LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU


Industri tahu merupakan salah satu industri yang mengubah kedelai menjadi tahu dengan menggunakan teknologi sederhana. Pada umumnya industri tahu menghasilkan limbah cair yang cukup banyak. Limbah cair tahu dihasilkan dari proses pencucian, pembersihan peralatan, perendaman, pembersihan kedelai, pencetakan. Limbah cair industri tahu memiliki ciri-ciri berwarna kuning muda dan terdapat suspend berwarna putih. Pada penelitian ini sebelum dilakukan elektrokoagulasi limbah cair tahu mengandung total suspend solid (TSS) 1.314 mg/L, total dissolved solid (TDS) 1.314 mg/L, potential hydrogen (pH) 5,5, chemical oxygen demand (COD) 1.298 mg/L, kekeruhan 1.097 NTU. Banyaknya polutan yang terdapat pada limbah cair tahu apabila langsung dibuang ke lingkungan dapat mengancam kelangsungan hidup ekosistem diperairan dan kesehatan manusia. Salah satu metode pengolahan limbah cair yang dapat digunakan yaitu elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan air limbah yang terdiri dari prinsip elektrokimia, koagulasi dan floakulasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh waktu dan ukuran plat yang digunakan terhadap penurunan polutan limbah cair tahu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial, dengan faktor yang mempengaruhi adalah lama waktu elektrokoagulasi (20, 30, 40 menit) dan besarnya ukuran plat (4x8, 5x8, 6x8 cm). Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi penurunan TSS, TDS, COD, kekeruhan dan kenaikan pH paling optimal terjadi pada waktu 40 menit dengan ukuran plat 6x8. Penurunan TSS sebesar 45,40%, TDS 12,96%, COD 49,16%, kekeruhan 94,7

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309190019

Keyword