PENGARUH WAKTU DAN UKURAN LEMPENG ALUMINIUM PADA PROSES ELEKTROKOAGULASI LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU
Industri tahu merupakan salah satu industri yang mengubah kedelai menjadi tahu
dengan menggunakan teknologi sederhana. Pada umumnya industri tahu
menghasilkan limbah cair yang cukup banyak. Limbah cair tahu dihasilkan dari
proses pencucian, pembersihan peralatan, perendaman, pembersihan kedelai,
pencetakan. Limbah cair industri tahu memiliki ciri-ciri berwarna kuning muda
dan terdapat suspend berwarna putih. Pada penelitian ini sebelum dilakukan
elektrokoagulasi limbah cair tahu mengandung total suspend solid (TSS) 1.314
mg/L, total dissolved solid (TDS) 1.314 mg/L, potential hydrogen (pH) 5,5,
chemical oxygen demand (COD) 1.298 mg/L, kekeruhan 1.097 NTU. Banyaknya
polutan yang terdapat pada limbah cair tahu apabila langsung dibuang ke
lingkungan dapat mengancam kelangsungan hidup ekosistem diperairan dan
kesehatan manusia. Salah satu metode pengolahan limbah cair yang dapat
digunakan yaitu elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan metode
pengolahan air limbah yang terdiri dari prinsip elektrokimia, koagulasi dan
floakulasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh waktu dan ukuran plat
yang digunakan terhadap penurunan polutan limbah cair tahu. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak kelompok faktorial, dengan faktor yang
mempengaruhi adalah lama waktu elektrokoagulasi (20, 30, 40 menit) dan
besarnya ukuran plat (4x8, 5x8, 6x8 cm). Hasil analisis pada penelitian ini
menunjukkan bahwa efisiensi penurunan TSS, TDS, COD, kekeruhan dan
kenaikan pH paling optimal terjadi pada waktu 40 menit dengan ukuran plat 6x8.
Penurunan TSS sebesar 45,40%, TDS 12,96%, COD 49,16%, kekeruhan 94,7
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2309190019
Keyword