(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Kemampuan Tumbuhan Mata Lele (Lemna minor) dan Paku Air (Azolla pinnata) untuk Menurunkan Konsentrasi Warna Metil Jingga


Pewarna azo adalah pewarna sintetis yang paling umum digunakan di banyak industri. Limbah yang mengandung pewarna yang dilepaskan ke lingkungan akan menimbulkan risiko bagi manusia yang mungkin terpapar kontaminan ini. Adanya zat warna tersebut di dalam perairan dapat mengganggu penyerapan sinar matahari dan menurunkan aktivitas fotosintesis oleh organisme air. Fitoremediasi merupakan salah satu teknologi alternatif yang telah diterapkan untuk pengolahan air limbah tekstil. Keuntungan fitoremediasi adalah biaya rendah, mudah diaplikasikan, dan estetika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan Lemna minor dan Azolla pinnata untuk fitoremediasi metil jingga. Analisis statistik Two-Way ANOVA diterapkan untuk mempelajari pengaruh ragam kombinasi tanaman (Lemna minor, Azolla pinnata, 70%Lemna minor:30%Azolla pinnata, 50%Lemna minor:50%Azolla pinnata, dan 30%Lemna minor:30 %Azolla pinnata) dan variasi waktu kontak (24, 48, 72 jam) terhadap efisiensi penyisihan zat warna jingga metil. Berdasarkan penyisihan metil jingga, Lemna minor adalah tanaman yang paling efektif untuk fitoremediasi jika ditanam monokultur, persentase penyisihan metil jingga setelah 72 jam adalah 90,2%. Namun, penyisihan jingga metil setelah 72 jam pada perlakuan tunggal Azolla pinnata hanya 6,8%. Kombinasi tanaman yang paling efektif untuk fitoremediasi adalah Lemna minor 70% : Azolla pinnata 30%; pada 72 jam persentase penyisihan metil jingga adalah 79,4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tunggal Lemna minor merupakan perlakuan yang paling baik untuk meremediasi zat warna metil jingga pada penelitian ini.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308260016

Keyword