(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Sistem Drainase Dalam Upaya Penanggulangan Banjir di Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Naggalo, Kota Padang


Salah satu permasalahan di Kelurahan Kampung Lapai ialah sering terjadi banjir pada saluran drainase saat curah hujan tinggi dengan durasi yang lama. Menurut BPBD Kota Padang ketinggian banjir mencapai ± 30 – 40 cm dengan durasi 2 – 3 jam. Metode yang digunakan untuk menghitung curah hujan rata-rata selama 10 tahun (2012-2021) adalah metode aritmatika. Berdasarkan hasil survei di lapangan, terdapat 7 titik banjir di Kelurahan Kampung Lapai. Hasil analisis hidrologi dan hidrolika pada 7 titik tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua titik yang terjadi banjir yaitu Jl Jhoni Anwar Kanan (titik 8) dan Jl Jhoni Anwar Kiri (titik 9). Didapatkan nilai debit rencana sebesar 5,957 m³/detik dan 3,936 m³/detik, sedangkan nilai debit eksisting sebesar 3,727 m³/detik dan 3,474 m³/detik, sehingga Qeksisting < Qrencana. Pada penelitian ini juga dilakukan simulasi menggunakan software EPA SWMM pada saluran di Kelurahan Kampung Lapai. Hasil simulasi didapatkan tiga (3) titik banjir yaitu di saluran Sekunder Asrama TNI (titik 4 dan titik 15) dan Jl Jhoni Anwar Kanan (titik 8). Pada satu titik yang sama antara eksisting dan hasil analisis dengan SWMM memang perlu dilakukan perubahan pada dimensi, namun pada titik-titik yang lainnya ternyata dimensi tidak mempengaruhi banjir karena pada kondisi eksisting terjadi banjir namun pada kondisi analisis SWMM tidak terjadi banjir, hal ini kemungkinan disebabkan oleh penumpukan sedimen dan pemeliharaan yang nanti bisa dilakukan analisis untuk penelitian selanjutnya. Dilakukan pengisian kuesioner mengenai drainase di Kampung Lapai sebanyak 99 responden, dari 99 responden tersebut diperoleh persentase paling banyak yaitu pada perbaikan saluran drainase. Terjadi backwater sungai di Primer Lapai Kiri, Sekunder Asrama TNI, dan di Primer Talena sejauh 54,95 m, 119,56 m, dan 109,68 m. Backwater yang disebabkan oleh pasang surut air laut tidak berpengaruh terhadap saluran drainase Kampung Lapai dikarenakan perbedaan jarak antara backwater dengan saluran terdekat adalah 245,404 m. Rencana anggaran yang diperlukan untuk perencanaan ulang saluran drainase adalah sebesar Rp 1.467.097.131 (Satu milyar empat ratus enam puluh tujuh juta sembilan puluh tujuh ribu seratus tiga puluh satu rupiah ).

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308250017

Keyword