Analisis Sistem Drainase dalam Upaya Penanggulangan Banjir di Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang
Salah satu permasalahan di Kelurahan Kampung Lapai ialah sering terjadi banjir pada
saluran drainase saat curah hujan tinggi dengan durasi yang lama. Menurut BPBD Kota
Padang ketinggian banjir mencapai ± 30 – 40 cm dengan durasi 2 – 3 jam. Metode yang
digunakan untuk menghitung curah hujan rata-rata selama 10 tahun (2012-2021) adalah
metode aritmatika. Berdasarkan hasil survei di lapangan, terdapat 7 titik banjir di
Kelurahan Kampung Lapai. Hasil analisis hidrologi dan hidrolika pada 7 titik tersebut
menunjukkan bahwa terdapat dua titik yang terjadi banjir yaitu Jl Jhoni Anwar Kanan
(titik 8) dan Jl Jhoni Anwar Kiri (titik 9). Didapatkan nilai debit rencana sebesar 5,957
m³/detik dan 3,936 m³/detik, sedangkan nilai debit eksisting sebesar 3,727 m³/detik dan
3,474 m³/detik, sehingga Q
eksisting
< Q
.
Pada penelitian ini juga dilakukan simulasi menggunakan software EPA SWMM pada
saluran di Kelurahan Kampung Lapai. Hasil simulasi didapatkan tiga (3) titik banjir yaitu
di saluran Sekunder Asrama TNI (titik 4 dan titik 15) dan Jl Jhoni Anwar Kanan (titik 8).
Pada satu titik yang sama antara eksisting dan hasil analisis dengan SWMM memang
perlu dilakukan perubahan pada dimensi, namun pada titik-titik yang lainnya ternyata
dimensi tidak mempengaruhi banjir karena pada kondisi eksisting terjadi banjir namun
pada kondisi analisis SWMM tidak terjadi banjir, hal ini kemungkinan disebabkan oleh
penumpukan sedimen dan pemeliharaan yang nanti bisa dilakukan analisis untuk
penelitian selanjutnya. Dilakukan pengisian kuesioner mengenai drainase di Kampung
Lapai sebanyak 99 responden, dari 99 responden tersebut diperoleh persentase paling
banyak yaitu pada perbaikan saluran drainase. Terjadi backwater sungai di Primer Lapai
Kiri, Sekunder Asrama TNI, dan di Primer Talena sejauh 54,95 m, 119,56 m, dan 109,68
m. Backwater yang disebabkan oleh pasang surut air laut tidak berpengaruh terhadap
saluran drainase Kampung Lapai dikarenakan perbedaan jarak antara backwater dengan
saluran terdekat adalah 245,404 m. Rencana anggaran yang diperlukan untuk
perencanaan ulang saluran drainase adalah sebesar Rp 1.467.097.131 (Satu milyar empat
ratus enam puluh tujuh juta sembilan puluh tujuh ribu seratus tiga puluh satu rupiah )
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308250016
Keyword