PROTOTIPE ALAT PENGERINGAN BIJI KOPI OTOMATIS BERBASIS PLATFORM BLYNK
Kopi merupakan komoditas perkebunan yang cukup strategis dalam memberikan
kontribusi perekonomian yang cukup nyata di Indonesia. Dalam penelitian ini,
dilakukan upaya untuk mengatasi tantangan dalam proses pengeringan biji kopi.
Beberapa dari petani pengeringan biji kopi yang dilakukan masih mengandalkan
metode alami dengan menjemur di bawah sinar matahari secara langsung, yang
membutuhkan waktu yang cukup lama dan berdampak negatif pada proses produksi
kopi. Pada penelitian ini digunakan 2 metode perbandingan pada proses pengeringan
biji kopi yang mana paling efektif digunakan. Metode pertama dengan pengeringan
alami, biji kopi dikeringkan dengan bantuan cahaya matahari. metode ini dilengkapi
dengan sensor DHT 22 untuk mengetahui suhu ruangan, sensor Capacitive Soil
Moisture untuk mengetahui persentase kadar air biji kopi, dan sensor loadcell untuk
mengetahui pengurangan massa saat pengeringan. Sedangkan, metode kedua
menggunakan sistem buka tutup kanopi. Pada perancangan ini terdapat sensor LDR
dan raindrops sebagai kontrol servo dalam membuka tutup kanopi bergantung
kondisi cuaca dan juga dilengkapi sensor suhu, sensor Capacitive Soil Moisture, dan
sensor loadcell. Hasil yang diperoleh metode sistem buka tutup lebih cepat dan efektif
dalam mengeringkan biji kopi dengan memperoleh persentase kadar air biji dari 35%
hingga 12 dengan dibuktikan terjadinya pengurangan massa dari 402,13 hingga
355,4 selama 47 menit.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308160045
Keyword