View/Open

Author
Zan Affief, Muhammad

Advisor
Siska, Apriwelni, S.T., M.T.
Alfinna Mahya, Ummati, S.T., M.T., M.Sc.

Koleksi
Teknik Sipil

Publisher

GLT 5 ITERA merupakan bangunan 4 lantai yang terbuat dari struktur beton bertulang. Bangunan bertingkat merupakan bangunan yang rentan apabila terjadi gempa bumi dan berpotensi menimbulkan korban jiwa. Pergerakan tanah akibat terjadinya gempa bumi dapat menimbulkan getaran dan deformasi yang dapat merusak struktur bangunan. Analisis serta evaluasi perlu dilakukan untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah struktur balok gadung mangalami retakan akibar beban guna bangunan, beban gempa yang telah dinormalisasi, pergerakan struktur, dan lokasi yang rentan untuk mengalami kondisi kritis pada setiap lantainya. Dengan menganalisis tegangan aksial pada balok berdasarkan modulus retak beton SNI 2847:2019. Analisis struktur yang dilakukan menggunakan metode riwayat waktu dengan bantuan software ETABS. Permodelan gedung dianalisis dengan menggunakan 3 (tiga) akselerogram gempa masukan. Percepatan akselerogram yang digunakan sebagai gempa masukan perlu dinormalisasi terlebih dahulu terhadap taraf gempa rencana sesuai objek penelitian. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa tidak ditemukan adanya retakan dini pada struktur akibat beban guna bangunan pada tahap awal operasional gedung. Akibat pengaruh gempa masukan, displacement terbesar akibat pengaruh gempa arah X untuk masing-masing gempa masukan adalah San Fernando (-0,343 m), Kobe (-0,282 m), dan El Centro (0,091 m). Pada arah Y, nilai simpangan antar tingkat terbesar untuk masing-masing gempa adalah Kobe (0,284 m), San Fernando (0,194 m), dan El Centro (-0,108 m). dan lokasi yang berpotensi mengalami kritis terlebih dahulu yaitu Lantai 2 pada balok B329 dan B328. Lantai 3 pada balok B328, B329, B360, dan B362. Lantai 4 terjadi pada balok B329 dan B328.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308140010

Keyword