(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pemanfaatan Biomasa Sebagai Reduktor dalam Peningkatan Kadar Nikel (Ni) dari Bijih Nikel Laterit Menggunakan DC Submerged Arc Furnace


Pada Proses Pengolahan bijih nikel laterit, reduktor menjadi bahan utama untuk mereduksi senyawa oksida dalam bijih nikel laterit. Reduktor konvesional yang dipakai adalah kokas, namun kokas adalah sumber daya alam yang tidak terbarukan (non-renewable). Salah satu alternatif untuk menggantikan reduktor kokas adalah karbon biomasa (renewable) karena memiliki potensi untuk dijadikan sumber reduktor berkelanjutan. Pada penelitian ini dilakukan proses peningkatan nilai kadar nikel (Ni) dari bijih nikel laterit menggunnakan DC submerged arc furnace dengan memanfaatkan biomasa sebagai reduktor. Pengaruh variasi jenis reduktor biomasa (arang kayu karet, arang batok kelapa, arang bonggol jagung dan arang cangkang sawit) dalam pengolahan bijih nikel laterit saprolit kadar rendah terhadap kadar dan recovery nikel serta senyawa fasa slag telah diteliti dengan jelas. Proses pengolahan nikel laterit dilakukan dengan menggunakan DC arc furnace dengan elektroda tunggal dengan panjang 30 cm. Bijih nikel saprolit kadar rendah 5 kg (1,92 Ni-12,97 Fe), biomasa sebagai reduktor, dan beberapa batu kapur sebagai fluks dilebur dalam furnace DC arc furnace selama sekitar satu jam. Logam panas dan slag dituang dari furnace dengan suhu mencapai 1400-1500 ̊C. Dalam proses pengolahan bijih nikel laterit dengan pemanfaatan biomasa menggunakan DC arc furnace menghasilkan nilai kadar nikel optimum sebesar 13,86

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308120004

Keyword