(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Perbandingan Harga Premi Asuransi Penyakit Kritis Berdasarkan Tingkat Prevalensi dan Asumsi Kematian Menggunakan Distribusi Gompertz dan Gompertz-Makeham


Tingginya jumlah penduduk Indonesia yang diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren positif saat ini menjadi peluang yang baik untuk perkembangan industri asuransi, terutama asuransi penyakit kritis di Indonesia. Asuransi penyakit kritis di Indonesia menjadi penting karena tingginya peluang terjadinya penyakit katastropik yang dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang memiliki pola hidup yang buruk. Selain itu, salah satu penyakit kritis, penyakit jantung, menjadi penyumbang persentase mortalita terbesar di Indonesia dengan 35% pada 2018. Perhitungan premi asuransi penyakit yang mumpuni diperlukan agar peluang yang ada dapat dimaksimalkan. Sayangnya, hal tersebut terhambat oleh ketersediaan data yang akan digunakan dalam perhitungan premi asuransi penyakit kritis. Data kesehatan yang tersedia hanya berbentuk tingkat prevalensi dibandingkan tingkat insiden yang biasa digunakan pada perhitungan premi. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan premi asuransi penyakit kritis dengan menggunakan data tingkat prevalensi penyakit kritis di Provinsi Lampung. Penelitian ini juga melibatkan dua distribusi yang berbeda sebagai asumsi kematian, yaitu distribusi Gompertz dan Gompertz-Makeham. Setelah itu, harga premi yang didapat akan dibandingkan pada tiap rentang usia. Hasilnya, tingkat prevalensi dan tingkat mortalita terbukti dapat digunakan untuk menghitung premi asuransi penyakit kritis, baik untuk distribusi Gompertz dan Gompertz-Makeham. Selain itu, harga premi asuransi penyakit kritis yang dihitung dengan menggunakan asumsi kematian Distribusi Gompertz-Makeham menghasilkan harga premi yang lebih tinggi secara keseluruhan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308110013

Keyword