(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Gas Rumah Kaca (GRK) dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA) pada Industri Tahu di Bandar Lampung (Studi Kasus: UKM X)


Tahu merupakan produk pangan dengan tingkat konsumsi yang cukup tinggi yaitu mencapai 2,70 kg/kapita/tahun. Aktivitas dalam produksi tahu memiliki dampak negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh limbah dan emisi yang dihasilkan. Gas rumah kaca (GRK) merupakan salah satu dampak lingkungan yang cukup tinggi dan dapat menyebabkan pemanasan global. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi input dan output serta menganalisis GRK industri tahu dengan metode Life Cycle Assessment (LCA). Hasil penelitian di UKM X menunjukkan bahwa bahan input terdiri dari kacang kedelai, air dan bahan penggumpal (whey tahu dan asam asetat) dengan energi yang digunakan bersumber dari listrik, pertalite dan kayu bakar. Output yang dihasilkan adalah limbah cair dan limbah padat serta emisi gas CO2, CH4 dan N2O. GRK yang dihasilkan adalah sebesar 3.371,07 kgCO2eq per produksi yang bersumber dari penggunaan listrik, pertalite, kayu bakar dan limbah cair. GRK tertinggi dihasilkan dari proses pemasakan yaitu sebesar 3.198,20 kgCO2eq yang bersumber dari kayu bakar, pertalite dan listrik. Alternatif perbaikan terpilih yang dapat diterapkan oleh UKM X antara lain meminimalisasi penggunaan air (water reduction), optimalisasi proses pengangkutan bahan baku, mengkonversi penggunaan kayu bakar menjadi LPG dan memanfaatkan limbah cair menjadi biogas untuk proses pemasakan. Kata kunci: Gas Rumah Kaca (GRK), Industri tahu, Kacang kedelai, Life Cycle Assessment (LCA)

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308100062

Keyword