Analisis Gas Rumah Kaca (GRK) dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA) pada Industri Tahu di Bandar Lampung (Studi Kasus: UKM X)
Tahu merupakan produk pangan dengan tingkat konsumsi yang cukup tinggi yaitu
mencapai 2,70 kg/kapita/tahun. Aktivitas dalam produksi tahu memiliki dampak
negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh limbah dan emisi yang
dihasilkan. Gas rumah kaca (GRK) merupakan salah satu dampak lingkungan
yang cukup tinggi dan dapat menyebabkan pemanasan global. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi input dan output serta menganalisis GRK
industri tahu dengan metode Life Cycle Assessment (LCA). Hasil penelitian di
UKM X menunjukkan bahwa bahan input terdiri dari kacang kedelai, air dan
bahan penggumpal (whey tahu dan asam asetat) dengan energi yang digunakan
bersumber dari listrik, pertalite dan kayu bakar. Output yang dihasilkan adalah
limbah cair dan limbah padat serta emisi gas CO2, CH4 dan N2O. GRK yang
dihasilkan adalah sebesar 3.371,07 kgCO2eq per produksi yang bersumber dari
penggunaan listrik, pertalite, kayu bakar dan limbah cair. GRK tertinggi
dihasilkan dari proses pemasakan yaitu sebesar 3.198,20 kgCO2eq yang
bersumber dari kayu bakar, pertalite dan listrik. Alternatif perbaikan terpilih yang
dapat diterapkan oleh UKM X antara lain meminimalisasi penggunaan air (water
reduction), optimalisasi proses pengangkutan bahan baku, mengkonversi
penggunaan kayu bakar menjadi LPG dan memanfaatkan limbah cair menjadi
biogas untuk proses pemasakan.
Kata kunci: Gas Rumah Kaca (GRK), Industri tahu, Kacang kedelai, Life Cycle
Assessment (LCA)
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308100062
Keyword