(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Preferensi Pengguna Bandara Terhadap Moda Kereta Api Bandara (Studi Kasus: Kereta Api Bandara Radin Inten II Lampung)


Sebagai Bandara utama di Provinsi Lampung, Bandara Radin Inten II memiliki integrasi dengan sistem angkutan darat lainnya untuk memudahkan akses dari dan menuju pusat kota. Kendati demikian, akses tersebut mempunyai keterbatasan. Akses menuju Bandara Radin Inten II hanya melalui Jalan Lintas Sumatera yang mana jalan ini memiliki aktivitas dan volume lalu lintas yang tinggi sehingga menyebabkan kemacetan dan waktu perjalanan yang semakin lama. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Perhubungan dan Pemerintahan Provinsi Lampung berencana membangun kereta api bandara yang menghubungkan bandara dengan Kota Bandarlampung. Namun, pembangunan kereta api bandara akan menjadi kurang bermanfaat apabila kurang diminati oleh pengguna bandara. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik preferensi dan besaran peminat pengguna Bandara yang berpotensi terhadap penggunaan kereta api Bandara Radin Inten II. Penelitian ini mengambil 399 responden pengguna bandara dan diminta respon nya untuk identifikasi karakteristik responden, karakteristik pergerakan, karakteristik sistem pergerakan, dan preferensi pengguna bandara terhadap kereta api bandara. Dengan menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial, ditemukan bahwa pengguna bandara lebih banyak berasal dari kota Bandarlampung. Selain itu, sebagian besar responden merupakan kelompok choice transit riders yang mana mereka memiliki alternatif moda transportasi. Tingkat pelayanan dan tingkat kenyamanan moda bus dan taksi dinilai sudah memuaskan. Rata-rata total waktu tempuh moda bus adalah kurang lebih 100 menit dan rata-rata total biaya yang dikeluarkan kurang lebih Rp60.000,00. Sedangkan rata-rata total waktu tempuh moda taksi adalah kurang lebih 113 menit dan rata-rata total biaya yang dikeluarkan kurang lebih Rp140.000,00. Sebanyak 73% responden pengguna bandara bersedia untuk menggunakan moda kereta api bandara. Dari jumlah tersebut, persentase pengguna bandara terbanyak adalah pengguna bandara yang menggunakan moda taksi dan kendaraan pribadi. Preferensi pengguna bandara terhadap pelayanan memilih skenario ke delapan dengan batas tarif yang rendah, tarif kereta yang lebih murah, waktu perjalanan yang lebih singkat, sistem tiket yang terintegrasi, frekuensi keberangkatan yang lebih singkat, dan fasilitas yang baik dengan persentase 34,09%. Berdasarkan analisis statistik inferensial, estimasi populasi pengguna potensial kereta api Bandara Radin Inten II yang bersedia berpindah moda ke kereta api bandara dengan memilih pelayanan sesuai skenario yang dipilih adalah sebanyak 26,9% - 41,1

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308100008

Keyword