(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Kestabilan dan Pemodelan Lereng dengan Metode Slope Mass Rating (SMR) dan Q-Slope di Mahan Hasta Residence, Bandarlampuung


Longsoran batuan merupakan bencana alam yang terjadi karena ketidakstabilan lereng yang diakibatkan oleh adanya bidang lemah, pelapukan, ataupun aktivitas manusia. Penelitian tugas akhir ini dilakukan pada lereng di Perumahan Mahan Hasta, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung yang berpotensi mengalami longsor. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi kelas massa batuan, analisis kestabilan, dan pemodelan stabilisasi lereng. Penelitian dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR), dan Q-Slope yang dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan dengan mengamati geometri lereng, kondisi lereng, kondisi kekar, dan kondisi air tanah. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan dengan metode scanline sepanjang 45 m dan diperoleh data diskontinuitas sebanyak 396 data. Dari pengolahan dan analisis data yang telah didapatkan, nilai massa batuan satu tubuh lereng berdasarkan analisis Rock Mass Rating yaitu 52,42 yang masuk pada kelas III, massa batuan tergolong sedang. Kondisi stabilitas lereng berdasarkan analisis Slope Mass Rating didapatkan nilai 34,92 dengan deskripsi lereng masuk pada kondisi tidak stabil dan memungkinkan akan terjadi longsoran bidang atau baji. Hal tersebut juga diperkuat dengan plotting grafik kestabilan metode Q-Slope yang menyatakan bahwa kondisi lereng terletak pada daerah merah yang berarti kondisi lereng tidak stabil dengan nilai Q-Slope yaitu 0,27 dan sudut bukaan aktual lereng 80o. Berdasarkan analisis tersebut, didapat sudut rekomendasi ekskavasi lereng dengan mengurangi nilai sudut aktual lereng sebesar ≥33o sehingga lereng dapat berada pada kondisi stabil. Perkuatan lain yang dapat dilakukan pada lereng adalah melakukan pembuatan anchored wall dan gravity wall. Mengacu dari hasil perhitungan estimasi waktu dan biaya metode terbaik untuk melakukan stabilisasi pada lereng adalah dengan mengurangi sudut bukaan aktual lereng sehingga geometri lereng menjadi lebih landai.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308090181

Keyword