(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ESTIMASI PERSEBARAN UNSUR RADIOAKTIF MENGGUNAKAN METODE RADIOMETRI DAN METODE GEOLISTRIK (STUDI KASUS: RANTEDUNIA, DESA TAKANDEANG, KEC. TAPALANG, KAB. MAMUJU, SULAWESI BARAT)


Energi merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari. Sumber energi yang banyak digunakan saat ini adalah sumber daya tidak terbarukan dari bahan bakar fosil, seperti minyak, batu bara, dan gas bumi, namun penggunaan sumber daya ini sudah mulai dikurangi sehingga mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satu energi alternatif untuk mengantisipasi hal tersebut adalah energi radiasi. Energi radiasi diketahui dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan batu bara. Mamuju merupakan salah satu daerah yang memiliki tingkat dosis radiasi tinggi yang bersumber dari radiasi alam dengan rata-rata sebesar 2.800 nSv/jam. Nilai radioaktivitas tersebut berasal dari sebaran batuan gunung api yang mengandung kadar uranium (U), torium (Th), dan potasium (K). Rantedunia merupakan salah satu dusun di Mamuju dimana daerah ini juga berpotensi memiliki dosis radiasi yang bersumber dari radiasi alami. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan penelitian dengan menggunakan metode radiometri untuk mengetahui persebaran unsur radioaktif. Pengukuran dilakukan dengan mengitari daerah penelitian dan didapatkan titik-titik pengukuran, namun titik-titik tersebut belum memenuhi seluruh daerah penelitian sehingga dilakukan pengolahan geostatistika dengan estimasi kriging untuk mengetahui nilai pada daerah yang tidak terukur. Diketahui bahwa Rantedunia memiliki laju dosis hingga 3099,4 nSv/jam, dengan keterdapatan potasium (K) hingga 8,9 %, torium (Th) hingga 801,6 ppm, dan uranium (U) hingga 243 ppm. Selain itu dilakukan juga penelitian dengan metode geolistrik dengan nilai resistivitas dan chargeability untuk pendugaan zona yang terdapat unsur radioaktif pada bawah permukaan. Diketahui bahwa zona yang diduga mengandung unsur radioaktif merupakan daerah yang memiliki nilai chargeability tinggi dengan nilai resistivitas rendah. Terduga zona unsur radioaktif lintasan 1 terdapat pada bagian atas permukaan bagian barat dan pada kedalaman 10 meter. Lintasan 2 pada bagian atas permukaan utara dan selatan lintasan, pada kedalaman 5 meter dan 20 meter. Lintasan 3 pada kedalaman sekitar 3 – 20 meter yang hampir ditemukan disepanjang lintasan pengukuran. Kata kunci: Radioaktif, Radiometri, Resistivitas, Chargeability

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308090106

Keyword