(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Studi Pengaruh Badai Geomagnetik Tahun 2017 serta 2019 terhadap Orbit Satelit LEO dan GEO


Aktivitas Matahari menjadi faktor yang berpengaruh terhadap orbit satelit. Pada 2017 terjadi badai geomagnetik dengan skala parah (G4) dan pada 2019 terdeteksi di skala kuat (G3). Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh badai geomagnetik tahun 2017 serta 2019 terhadap orbit satelit LEO (LAPAN–A1, LAPAN–A2, dan LAPAN–A3) dan GEO (Telkom–3S, Telkom–4, Indostar–II, BRIsat, dan Nusantara Satu). Metode yang digunakan melalui 3 proses: studi badai geomagnetik untuk menelaah skala kekuatan badai menggunakan indeks Dst dan Kp; studi orbit satelit ketika kejadian badai geomagnetik menggunakan model Seasonal Trend Loess dan turunan pertama elemen Keplerian; dan studi curve fitting indeks (Dst dan Kp) dengan delta elemen Keplerian. Data indeks diambil melalui Space Physics Data Facility atau World Data Center, sedangkan data orbit (TLE) diambil melalui SpaceTrack atau Celestrak. Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: puncak badai geomagnetik 2017 terjadi pada 8 September pukul 01:00 UTC; Badai berskala kuat jika berdasarkan Dst –122nT atau berskala parah (G4) jika berdasarkan Kp 8; puncak badai geomagnetik 2019 terjadi pada 14 Mei pukul 07:00 UTC; Badai berskala sedang (G2) dengan Dst –65nT dan Kp 6; badai geomagnetik 2017 serta 2019 berpengaruh terhadap anomali orbit satelit LEO pada elemen Keplerian

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2308090086

Keyword